Kabupaten Tuban Jadi Pilot Project Program 1.000 Agripreneur

Bupati Tuban saat menyaksikan penandatangan MoU program mencetak 1000 Agripreneur menyongsong pertanian 4.0 di Pendpo Krido manunggal Tuban.

Tuban, Bhirawa
Kabupaten Tuban menjadi tempat meluncurkan program mencetak 1000 Agripreneur menyongsong pertanian 4.0 yang diadakan oleh startup HARA yang bergerak di bidang pertukaran data (data exchange) berbasis blockchain dan salah satu Bank Milik negara.
Pada peluncuran mencetak 1000 Agripreneur ini juga penandatangan kerja sama di Pendopo Krido Manunggal Tuban (15/10) yang disaksikan Bupati Huda, Staf Ahli Kemenko Perekonomian RI juga dihadiri Kepala Diskoperindag dan Kepala Dispertan Kabupaten Tuban, dan diikuti 1000 pemilik Kios/Agripreneur se-kabupaten Tuban dan Bojonegoro.
Dalam sambutannya, Bupati Tuban, H. Fathul Huda menyampaikan terima kasih atas penyelenggaraan kegiatan pengembangan bidang wirausahaan, terutama sektor pertanian. Kegiatan ini menjadi salah satu langkah untuk meningkatkan produktivitas serta kesejahteraan petani dan agripreneur.
“Jumlah petani mencapai 70 persen dari total penduduk di Kabupaten Tuban. Kontribusi sektor pertanian mencapai 21 persen untuk PDRB kabupaten Tuban,” ungkapnya.
Bupati Huda juga menyatakan, potensi pertanian Buwi wali sangat bagus. Hasil pertanian berupa padi surplus hingga 50 persen, yang mampu menghasilkan beras premium. Sedangkan total produksi jagung 600 ribu ton per tahun. Karenanya, pengembangan usaha bidang pertanian di Kabupaten Tuban juga potensial yang ditunjang kemudahan akses.
Potensi pertanian yang unggul, perlu dukungan SDM yang kompeten dan berjiwa entrepreneurship. Di samping itu, perlu ditanamkan mental wirausaha untuk masyarakat dan generasi muda yang pandai menangkap serta menginventarisir peluang. Dengan penerapan teknologi di depo atau kios maka akan mempermudah pemilik untuk mengelola dan mengembangkan usahanya.
Bupati yang sebelumnya juga pengrusaha sukses ini optimis pelatihan ini akan dapat menjawab kebutuhan kaitannya dengan pengembangan wirausaha pertanian, juga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat kabupaten Tuban.
“Saya harap pasca pelatihan melahirkan wirausaha handal dan terus berlanjut hingga ke generasi selanjutnya,” tegasnya.
Sementara itu, Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Ekonomi dan Kemaritiman, Raden Edi Priyo Pambudi mengungkapkan kolaborasi kemajuan teknologi dengan pertanian akan mampu menarik kembali minat generasi muda untuk berkecimpung di sektor pertanian. Teknologi bukan sekedar untuk menikmati informasi tapi juga menciptakan mengembangkan bisnis melalui penciptaan lapangan kerja baru.
“Kita akan menciptakan petani pengusaha yang unggul dan mampu memanfaatkan kemajuan teknologi,” jelasnya.
Hadirnya kemajuan teknologi pertanian akan menghasilkan pertanian modern. Berbagai program pengembangan sektor pertanian diharapkan mampu mengembalikan kejayaan bangsa Indonesia sebagai negara maritim yang mampu swasembada pangan.
“Kami berharap kegiatan yang dimulai di kabupaten Tuban ini menjadi percontohan di wilayah lainnya. Sama seperti pada masa dulu, dimana armada terbesar Kerajaan Majapahit berada di pantai Boom, Tuban,” imbuhnya.
Sedangkan Direktur startup HARA, Regi Wahyu menerangkan kegiatan ini menjadi upaya untuk mengembangkan pertanian dengan memanfaatkan perkembangan teknologi 4.0, juga sebagi langkah untuk meningkatkan omzet dari pemilik kios tani.
“Kedepannya, agripreneur akan mendapat pelatihan mengenai pencatatan digital, pembinaan dan pembangunan SDM bermental daya juang yang tinggi,” kata Regi Wahyu. (hud)

Tags: