Kabut Misteri Dalang G 30 S

Buku Mengurai Kabut Pekat Dalang G 30 SJudul Buku : Mengurai Kabut Pekat Dalang G 30 S
Penulis     : Herman Dwi Sucipto
Penerbit     : Palapa
Cetakan     : I, 2015
Tebal     : 212 halaman
ISBN     : 978-602-255-942-9
Peresensi : Hendra Sugiantoro.Pegiat Pena Profetik Yogyakarta

Peristiwa Madiun pada September 1945 disebut Madiun Affairs saat era Orde Lama. Namun, pada era Orde Baru, PKI dikambinghitamkan. Saat itu, tepatnya 18 September 1945, Muso yang ditopang Amir Syarifuddin mendeklarasikan negara Soviet Republik Indonesia.   Sebagaimana dipaparkan buku ini, ada tiga versi kronologi peristiwa Madiun. Muso memang pimpinan PKI, tetapi ada dedengkot FDR pada sosok Amir Syarifuddin. Yang jelas, Soekarno berhasil meredam peristiwa di Madiun dengan pasukan militer dalam beberapa hari. Dalam literatur sejarah malah ada empat teori besar yang menyebutkan dalangnya. Pertama, PKI. Kedua, kabinet Hatta. Ketiga, Amerika Serikat. Keempat, Uni Soviet.
Peristiwa Madiun tak jauh berbeda dengan peristiwa G 30 S. Penuh misteri, penuh pula teori. Persamaannya, semuanya tak ada konklusi pasti. Dalang G 30 S setidaknya ada empat versi. Pertama, ada teori WF Wertheim, Coen Holtzappel, serta media dan jurnalis Amerika Serikat yang mengatakan bahwa Soeharto dan CIA yang melakukan operasi intelijen untuk menjebak PKI. Kedua, operasi intelijen partai komunis Tiongkok. Pandangan ini pernah dikemukakan pihak Amerika Serikat dan CIA, tetapi ditarik kembali.
Ketiga, menurut peneliti dari Universitas Cornell, penyebabnya murni dari konflik internal Angkatan Darat saat itu, Keempat, teori yang dikembangkan Antonie Dake bahwa Soekarno yang sebenarnya membuat hal tersebut terjadi. Buku Soekarno File, Berkas-Berkas Soekarno 1965-1967, Kronologi Suatu Keruntuhan yang terbit di Indonesia pada tahun 2005 cukup menggegerkan dan dianggap sebagai pembunuhan karakter (character assassination) terhadap sosok presiden Indonesia pertama.
Pada tahun 2005, ada juga buku Pembantaian yang Ditutup-tutupi, Peristiwa Fatal di Sekitar Kejatuhan Soekarno karya Lambert Giebels dan Kudeta 1 Oktober 1965, Sebuah Studi tentang Konspirasi karya Victor Miroslav Fic yang juga cenderung menyudutkan Soekarno. Apa yang diutarakan dalam buku-buku tersebut jelas tak masuk akal. Tak mungkin Soekarno menjatuhkan dirinya sendiri. Masih ada misi kebangsaan Soekarno bagi republik ini yang harus dituntaskan.
Apakah teori pertama yang mendekati kebenaran? Tak ada peneliti dan ahli sejarah yang tegas soal ini. Buku ini menyajikan enam dokumen DDRS dalam Bahasa Inggris yang bisa dicermati. DDRS singkatan dari Declassified Docum Reference System. Dokumen rahasia resmi AS itu tersimpan di Lyndon B. Johnson Library (hlm. 140-156). Anehnya, Antonie Dake lewat bukunya membersihkan keterlibatan CIA. termasuk juga keterlibatan Soeharto.
Banyak hal masih menjadi misteri terkait peristiwa G 30/S, termasuk dalangnya. Namun, ada tokoh bernama Sjam Kamaruzaman. Dalam kesaksiannya saat pengadilan Sekretaris Jenderal PKI, Sudisman, pada Juli 1967, ia berbicara terus terang tentang Biro Chusus PKI. Ia memimpin badan ini dan merencanakan G 30/S. Ia memiliki jaringan ke tubuh tentara. Biro Chusus ini bekerja mengurusi, memelihara, dan merekrut anggota PKI di institusi tentara Indonesia. Badan ini amat rahasia, bahkan kurang diketahui internal PKI sendiri, kecuali Aidit dan beberapa orang terbatas.
Dalam menggarap tentara, Sjam dibantu Pono dan Bono yang merupakan orang inti Biro Chusus. Kehebatan ketiganya dalam “menembus” militer ditandai dengan peran mereka sebagai intel tentara. Posisi ini membuat mereka leluasa keluar masuk markas militer. Biro Chusus juga membantu kenaikan pangkat para tentara anggota PKI. Sjam mengaku memiliki banyak pengikut di tubuh militer. Sebelum G 30/S, Sjam telah merekrut dua peleton Brigade 1 Kodam Jaya, satu kompi Batalion 1 Cakrabirawa, lima kompi Batalion 454 Diponegoro Jawa Tengah, lima kompi Batalion 530 Brawijaya Jawa Timur, dan satu batalion Angkatan Udara.
Jelang G 30/S telah terdaftar sepuluh tokoh antikomunis yang akan diculik. Namun, mantan Wakil Presiden Mohammad Hatta, Wakil Perdana Menteri III Chairul Saleh, dan Jenderal Soekendro yang juga diusulkan Sjam sebagai target operasi dicoret oleh Aidit. Sjam bisa dikatakan berperan dominan meskipun akhirnya juga menghancurkan PKI akibat kecerobohannya. Pada dasarnya, persiapan G 30/S belum begitu matang, termasuk kondisi riil di lapangan. Di tengah tokoh-tokoh kunci PKI masih bimbang, Sjam bersikukuh tetap melakukan aksi (hlm. 156-165).
Peristiwa G 30 S memang bergerak sangat cepat dari menit ke menit, bahkan dari detik ke detik. Kesaksian Subandrio, catatan Mayjen Pronoto Reksosamodro, dan penuturan Ratna Sari Dewi soal G 30 S turut disertakan dalam buku ini. G 30 S adalah salah satu riak dalam rentetan sejarah negeri ini. Peristiwa yang menimbulkan luka yang sangat dalam, apalagi setelah itu ada peristiwa pembantaian ribuan (atau jutaan) nyawa dengan dalih pro-PKI. Memastikan dalang G 30 S memang rumit, namun kejahatan kemanusiaan ini yang setidaknya perlu dicarikan jalan penyelesaian.

                                                                                                       ————- *** ————-

Rate this article!
Tags: