Drs Endro Witjaksono
Drs Endro Witjaksono
Jabatan sebagai Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan harus mempunyai banyak peran. Seperti halnya, Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan SMAN 9 Surabaya Drs Endro Witjaksono, ia harus bisa menjadi orangtua, sahabat, teman, bahkan terkadang seperti seorang polisi agar siswanya bisa dikendalikan. ”Waktu anak-anak jadi suporter Songo Mania, saya seperti seorang polisi,” katanya kepada Bhirawa belum lama ini.
Endro bercerita, siswa-siswa di SMAN 9 ini punya tim futsal dan bola basket. Dari dua olahraga itu butuh banyak massa untuk menambah semangat bertanding. Di saat siswa bertanding dan mereka menang, tentunya kondisi suporter akan dingin-dingin saja.
Bagaimana, jika pertandingan itu berlangsung seru dan memicu panas suporter. Pastinya mereka akan turun lapangan untuk meluapkan amarahnya. Nah, kalau sudah begitu keadaannya, harus keras memperingatkannya agar bersikap sopan dan bisa dikendalikan. “Langsung saya berdiri di depan mereka sambil telunjukkan tangan ke atas tribun dan berkata, ayo kembali ke tempat semula,” ceritanya sambil tersenyum.
Sikap tegasnya hanya pada waktu tertentu saja. Sehari-harinya Endro, menjadi sahabat dan orangtua bagi siswa. Memperhatikan prestasi sekolah dan memenuhi harapan orangtua siswa merupakan keinginannya, selama menjadi Wakil Kesiswaan SMAN 9 Surabaya.
Awalnya, Endro merupakan guru fisika di kelas X dan XII. Yang mempunyai angan-angan ingin memajukan sekolah dan membantu impian orangtua murid terhadap anaknya agar bisa menjadi siswa berprestasi. Adanya impian itu, mendorong ia menerima tawaran untuk menjadi Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan di SMAN 9. ”Karena ada misi dan tanggungjawab, saya menerima tugas ini,” katanya.
Hasilnya selama dua periode menjabat, banyak prestasi sekolah yang diraihnya. Salah satu prestasi di akhir 2015 ini yakni sebagai tim terbaik social youth camp 2015 dalam rangka Hari Anti Korupsi Universitas Negeri Jakarta. Tak hanya itu saja. Di bidang olahraga, SMAN 9 juga menunjukkan prestasi yang baik, yakni juara I DBL. [ike]
