Kader Golkar Geruduk DPD Pertanyakan Musdalub

2-geruduk golkarSurabaya, Bhirawa
Sedikitnya 18 Pengurus Kecamatan (PK) mendatangi  kantor DPD Golkar Surabaya, Selasa (23/2l) malam.  Mereka menuntut musyawarah daerah luar biasa (musdalub) segera digelar. Sehingga DPD Golkar Surabaya dipimpin ketua definitif.
Perwakilan pengurus kecamatan itu diantara berasal dari PK Dukuh Pakis, Lakarsantri, Wonocolo, Sawahan, dan Sukomanunggal. Pengurus PK Golkar Dukuh Pakis, Lala Sudarwanto menjelaskan, kehadiran mereka guna meminta konfirmasi terkait pelaksanaan musdalub Golkar DPD Surabaya.
“Berdasarkan amanah rekonsiliasi, munaslub dipercepat. Untuk wilayah Surabaya karena dipimpin Plt, maka didorong segera lakukan musdalub, lah sampai saat ini belum ada kejelasan kapan digelar,” ujarnya.
Lala menegaskan, pelaksanaan musdalub yang belum ada kejelasan menimbulkan keresahan di kalangam pengurus kecamatan. Keresahan ini diperparah dengan adanya pergantian pengurus yang seharuanya tidak perlu dilakukan sebelum musdalub digelar.
Menurutnya, pergantian kepengurusan itu berpotensi menyebabkan situasi Golkar Surabaya tidak solid. Lala menilai, pergantian kepengurusan itu bisa dilakukan setelah musdalub. Sehingga kader Golkar di Surabaya terus solid.
“Kita juga menanyakan sejauhmana kewenangan plt melaksanakan musdalub,” ucapnya.
Berdasarkan informasi yang diterima, Lala mengungkapkan, musdalub dijadwalkan pada awal Maret 2016. Even lima tahunan ini dipercepat karena DPD Golkar Surabaya saat ini dipimpin oleh Plt.
“Ini masih katanya. Munas dilaksankan April, berarti logikanya kalau dipercepat ya Maret ini,” kata Lala.
Lala juga menyinggung perihal pergantian ketua Fraksi Golkar DPRD Surabaya. Dia pesimis pergantian itu bisa mengakomodasi kepentingam partai di dewan. Seharusnya, jika memang ada pergantian, lebih baik dilakukan setelah musdalub.
“Teman-teman menghendaki pergantian ketua fraksi setelah musdalub. Karena kita butuh energi banyak, jadi supaya tidak terkuras dengan memikirkan pergantian. Pergantian itu bisa menyebabkan konflik,” terangnga.
Gesekan diantara pimpinan DPD Golkar Surabata, lanjutnya, bisa berimbas pada kader-kader Golkar di tingkat bawah. Hampir dipastikan, pergantian fraksi menimbulkan gesekan kuat. Sehingga kader di tingkat grassroot.
“Kita bakal terombang-ambing. Yang satu ikut sana, yang satu ikut sini. Jadi capek kita,” tandasnya.
Menanggapi keluhan dari kader Golkar, pengurus DPD Golkar Surabaya cenderung bungkam. Bahkan, kehadiran belasan pengurus sejak sekitar pukul 19.00  WIBmalam, baru bisa ditemui Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD Golkar Surabaya, M. Alyas sekitar pukul 22.00 WIB.
“Kami masih pleno. Sehingga belum bisa menemui sejak tadi,” kilah M. Alyas saat dikonfirmasi.
Alyas berdalih, kesiapan pelaksaan Musdalub sudah dibentuk tim dari tingkat Kecamatan hingga Kelurahan. Itu setelah diterbitkannya Juklak nomor 03 tentang pelaksanaan sekaligus sosialisasi.
“Namun perlu disadari ada dinamika-dinamika yang terjadi. Tahu sendirilah, suhu di internal masih terjadi konsolidasi,” katanya.
Namun, adanya pelaksanaan yang ditengarai dilakukan diam-diam, disanggah oleh Alyas. Termasuk, rencana pergantian pengurus. Menurut dia, SK Kepengurusan di tingkat PK sedianya telah habis masa periode.”Jadi bukan disengaja,” ucapnya.
Alyas mengatakan, semangat partai Golkar menjelang Musdalub adalah menjaring aspirasi secara ‘Bottom-Up’. Namun, hal tersebut nantinya akan berjalan pasca digelarnya Munas, hingga pelaksanaan Musdaprop.
“Nanti mekanismenya pasti seperti itu. Sementara kita menunggu Musdaprop hasilnya. Kemungkinan awal bulan Maret,” pungkas Alyas. [gat]

Tags: