Kader Lingkungan Batu Belajar Pengelolaan Sampah

Kader lingkungan dari Kota Batu saat belajar pengelolaan sampah di Kelurahan Jambangan Surabaya.

Kader lingkungan dari Kota Batu saat belajar pengelolaan sampah di Kelurahan Jambangan Surabaya.

Batu, Bhirawa
Sebagai Kota Wisata, ke depan akan semakin banyak tantangan bagi Kantor Lingkungan Hidup (KLH) untuk tetap menjadikan Kota Batu tetap bersih dari sampah.
Untuk itu sebanyak 80 Kader Lingkungan (Karling) dari 22 desa dan kelurahan di Kota Batu belajar pengelolaan sampah ke Kelurahan Jambangan Surabaya.
Para Karling ini belajar tentang manajemen bank sampah, pengelolaan daur ulang sampah dan penggunaan bio komposter. Selain itu mereka juga menjalin relasional dengan warga hingga dengan perusahaan-perusahaan yang memberikan dana CSR untuk pembangunan kawasan permukiman bersih dan lestari.
“Diharapkan para kader lingkungan bisa menyerap tata kelola sampah dan program-program inovasi pengelolaan sampah. Terlebih pada 2017 mendatang KLH Kota Batu akan dilebur pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan yang memiliki kewenangan lebih dari KLH,” ujar Kasi Analisa Dampak Lingkungan di KLH Kota Batu Joko Santoso saat dikonfirmasi, Minggu (20/11).
Kunjungan dan studi tentang pengelolaan sampah ini merupakan salah satu bentuk pembinaan kader lingkungan dan bank sampah. Dan Kelurahan Jambangan dipilih sebagai tempat para kader lingkungan belajar karena berulangkali kelurahan ini memperoleh penghargaan tingkat nasional. Bahkan produk daur ulangnya, bisa tembus pasaran internasional.
Bank Sampah RW 1 dan RW 5 Kelurahan Jambangan tidak hanya mampu mengelola bank sampah dengan baik, namun juga mengembangkan produksi pupuk lewat bio komposter dan pengelolaan daur ulang.  “Semua RW di sini memiliki bank sampah, hanya satu RW yang tidak memiliki bank sampah karena merupakan kawasan perumahan mewah,” ujar aktivis penggiat sampah di Jambangan, Risnani.
Awalnya, masyarakat di Kelurahan Jambangan berniat menjaga kebersihan lingkungan dengan mendirikan bank sampah. Dan tidak disangka ada berbagai dampak positif yang didapatkan, tidak hanya lingkungan bersih, berbagai perusahaan melirik untuk memberikan dana CSR (Corporate Social Responsibility) nya. Dalam perkembangannya kawasannya ini tidak pernah sepi dari kunjungan wisatawan dari berbagai daerah yang ingin belajar tentang pengelolaan sampah.
“Sebanyak 20 ton sampah berhasil dihimpun dari bank sampah ini sejak 2004, selain itu setiap hari bisa dipastikan ada saja tamu yang datang belajar soal bank sampah,” jelas Risnani.
Ia mengatakan saat ini pendapatan warga tidak hanya dari menjual sampah saja, namun dari pengelolaan daur ulang sampah dan kunjungan wisatawan. Kesadaran masyarakat menjaga kebersihan sama seperti kesadaran mereka terhadap wisata.
“Yang menjadi kelebihan dari Kelurahan Jambangan ini, kawasan bank sampah ini bisa menjadi kawasan terintegrasi, tidak hanya kawasan bersih, tapi juga menjadi kawasan edukasi dan wisata, itu yang akan kita tiru,” ujar Ketua RW 2 Kelurahan Songgoriti Kota Batu Rudi Koplo. [nas]

Tags: