Kades-Perangkat 2 Desa Tutup Pintu Masuk JOB PPEJ

 Aksi warga dua desa terdampak dari aktifitas JOB PPEJ yang melakukan aksi unjuk rasa di pintuk masuk perusahan. (Khoirul Huda/bhirawa)

Aksi warga dua desa terdampak dari aktifitas JOB PPEJ yang melakukan aksi unjuk rasa di pintuk masuk perusahan. (Khoirul Huda/bhirawa)

Tuban, Bhirawa
Kembali ratusan warga masyarakat Desa Rahayu, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban yang terbagung dalam Gerakan Bersama Bayar Kompensasi Rakyat (Gebyar Korak) menggelar aksi penuntutan pembayaran kompensasi kepada Joint Operating Body Pertamina PetroChina East Java (JOB P-PEJ). “Warga Rahayu menolak tali asih, tapi kami menuntut dibayarkannya kompensasi penuh 2016,” kata anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Rahayu Kecamatan Soko Kabupaten Tuban.
Karena lama tidak ditanggapi, warga juga melakukan memblokade jalan masuk di PAD B Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB PPEJ). “Kompensasi wajib dibayar atau flare harus dimatikan,” tambahnya.
Diketahui, perusahaan pengelola migas yang berlokasi di perbatasan Desa Bulurejo, Kecamatan Rengel dan Desa Rahayu, Kecamatan Soko itu lagi-lagi ditengarai terkendala dengan pembayaran kompensasi yang akan diberikan selama dua bulan atau disebut tali asih.
Aksi yang langsung dipimpin oleh perangkat desa, secara bergantian melakukan orasi mulai Kades Sukisno dan kepala dusun (Kasun) menuntut kompensasi untuk segera dicairkan. Hingga pukul 10:33 WIB, tidak satupun pihak manajemen JOB P-PEJ menemui massa. Keterangan dari security Pad B, saat ini masih ada rapat di jajaran internal manajemen. “Kami akan turun jalan beruntun apabila pihak Field Admin Superintendent JOB P-PEJ, Akbar Pradima tidak memberikan kejelasan kapan kompensasi di berikan,” kata Sukisno.
Sukisno juga membeberkan sejumlah kompensasi yang belum diberikan JOB P-PEJ kepada warga terdampak. Jumlahnya sekira Rp3. 400.000.000 terhitung sejak bulan Januari-November 2016. Massa yang semakin beringas terus memblokade pintu masuk Pad B. Bahkan perangkat desa membatasi waktu apabila pukul 11:00 WIB tidak ditemui, massa akan mendobrak pintu gerbang.
Selain perangkat Desa Rahayu yang berorasi, Kepala Desa Bulurejo, Yauri juga ikut terlibat dalam aksi. Dikabarkan pula Dusun Semutan, Desa Bulurejo tahun depan tidak masuk dalam daftar penerima kompensasi. “Adanya flare yang terus menyala warga harus menerima kompensasi,” pungkasnya.
Selain itu, sejumlah motor yang dikendarai warga berjajar tepat di depan pagar dengan asap kenalpot menghadap kantor PAD B JOB PPEJ. Asap menderu keluar dari kenalpot yang bercampur dengan hawa panas matahari. “Kendaraan tidak boleh beroperasi keluarga masuk,” kata Kepala Desa Rahayu, Sukisno dalam orasi aksi Gebyar Korak ini.
Diketahui sebelumnya keputusan JOB PPEJ atas persetujuan SKK Migas kompensasi terhadap warga Rahayu hanya akan diberikan selama dua bulan atau tali asih. Kompensasi yang diberikan tersebut beralasan karena gas buang sudah di bawah maksimum. [hud]

Tags: