Kadin Jatim Beri Pendampingan Pengembangan Bisnis UMKM

Adek Dwiputro (pegang mik) saat menjelaskan pendampingan 1UMKM

Surabaya, Bhirawa
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur mengundang seratus pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dari seluruh Jatim untuk mendapatkan pencerahan dan pendampingan dari PUM Netherlands Senior Expert tentang bagaimana mengembangkan bisnis dengan benar di Graha Kadin Surabaya.
Acara yang bertajuk “Sharing dan Klinik Bisnis, Pengolahan Produk Makanan dan Minuman Bersama Ahli Pengolahan Produk Agro Belanda” ini adalah hasil kerjasama Kadin Jatim bersama lembaga asal Belanda, PUM Netherlands Senior Expert. Sebelumnya, Kadin Jatim bersama PUM Netherlands juga telah melakukan pendampingan pengembangan bisnis on farm pada petani apel di Batu.
Wakil Ketua Umum Kadin Jatim Bidang Agrobisnis, Adik Dwi Putranto menegaskan bahwa langkah ini sebagai wujud komitmen Kadin Jatim dalam mendukung pengembangan kinerja UMKM di Jatim karena UMKM adalah penopang utama ekonomi Jatim. “Kali ini kami mengkhususkan pada UMKM pengolahan hasil pertanian. Selain karena potensinya di Jatim sangat besar, hal ini juga sebagai dukungan Kadin Jatim dan PUM Netherlands terhadap program pemerintah dalam meningkatkan off farm atau pengolahan pasca panen,” ujar Adik Dwi Putranto.
Ia menegaskan bahwa pertemuan kali ini adalah sebagai stimulasi saja yang nantinya akan dilanjutkan pada pendampingan secara intensif selama dua minggu. Karena UMKM yang ikut masih dalam skala kecil, maka nantinya peserta akan dikelompokkan berdasarkan kota dan sektor yang digeluti. Untuk mendapatkan pendampingan, UMKM harus memiliki visi dan misi kedepan, sudah berumur minimal dua tahun dan telah memiliki tenaga kerja.
“Kami hanya akan memberikan pendampingan kepada UMKM yang mau maju dan serius. Pendampingan pertama mungkin akan kami tempatkan di Batu, itu untuk UMKM yang berdomisili di Karesidenan Malang Raya, selanjutnya empat bulan lagi berganti di wilayah lain dan seterusnya,” tegasnya.
Representatif PUM Netherlands Senior Experts wilayah Jatim, Tarsini menegaskan bahwa walaupun sebagian besar UMKM yang ikut adalah UMKM skala kecil yang hanya memiliki pekerja kurang dari 10 orang, namun mereka adalah embrio UMKM potensial yang bisa dikembangkan menjadi besar.
“Asal mereka mau mengubah mindset yang ada dalam otaknya karena kunci keberhasilan adalah mau mengubah pola pikir, mengubah mindset. Intinya, kami disini untuk membantu dalam hal pengetahuan, berbagi pengalaman dan transfer ilmu, bukan memberikan bantuan dalam bentuk dana. Karena kami ingin menegaskan bahwa ilmu bisnis jauh lebih penting untuk mereka bisa berkembang,” kata Senior Experts Bidang Pengolahan Makanan, Henk Afman.
Pada kesempatan yang sama, Owner UD Bunda Foods, Lita Eka Yunifah yang pernah mendapatkan pendampingan dari PUM Netherlands tiga tahun yang lalu melalui program Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sidoarjo mengaku sangat terbantu dengan apa yang diberikan PUM Netherlands.
“Perkembangan bisnis saya mencapai 300 persen, mulai mindset saya yang berubah, kualitas produk dan desain produk kian bagus, packaging berstandar hingga volume produksi menjadi semakin besar. Jika dahulu omset saya hanya sekitar Rp 1 juta hingga Rp 2 juta per bulan, maka sekarang mencapai sekitar Rp 30 juta per bulan,” pungkasnya.(ma)

Tags: