Kadin Jatim-PUM Netherlands Teken MoU Pengembangan Produk Holtikultura

Jalin kejasama Kadin Jatim untuk pengembangan holtikultura

Surabaya Bhirawa
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur kembali menjalin kerjasama dengan PUM Netherlands. Kali ini, kerjasama difokuskan pada program pengambangan produl hortikultura, utamanya produk pengolahan buah atau “fruit processing product”.
”Kami menyambut baik atas kepercayaan dari PUM Netherlands untuk tetap bekerjasama dengan Kadin Jatim. Melalui kerjasama ini, kami berharap kinerja ekonomi Jatim, utamanya di sektor pertanian akan semakin meningkat,” ujar Ketua Umum Kadin Jatim La Nyalla Mahmud Mattalitti di Surabaya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa kerjasama antara Kadin Jatim dengan tenaga ahli senior PUM Belanda ini terjalin sudah lama. Pada tahun lalu, Kadin Jatim bersama PUM Netherlands telah melakukan pendampingan peningkatan kualitas Agriculture, produksi apel, di daerah Malang
Dijelaskan La Nyalla, tenaga ahli PUM Netherland tersebut berasal dari berbagai pengusaha di negara-negara berkembang dan emerging market dengan ahli senior dari Belanda yang masing-masing telah memperoleh setidaknya 30 tahun pengalaman dalam lingkungan bisnis.
“Tenaga ahli senior ini dengan sukarela mengabdikan ilmunya dalam pelaksanaan jangka pendek, proyek-proyek konsultasi yang solid di lapangan langsung. Dengan berbagi pengetahuan, PUM membantu pengusaha membangun pengetahuan yang cukup untuk mengembangkan usaha mereka ke tingkat berikutnya. Hal ini menguntungkan bisnis lokal serta masyarakat sekitar,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum Kadin Jatim Bidang Agrobisnis, Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan, Adik dwi Putranto menegaskan bahwa kerjasama kali ini akan kita fokuskan di bidang fruit processing product dan akan difokuskan di daerah sekitar penghasil produk hortikultura khususnya buah-buahan.
“Kami melihat daerah Kediri cukup bagus pengembangannya dan cukup terjangkau oleh daerah sekitarnya seperti Blitar, Tulungagung, Nganjuk, sebagai pemasok produksi hortikultura buah buahan, seperti buah mangga, nanas, belimbing, pisang, durian, pepaya,” ujarnya.
Langkah kerjasama dalam pengembangan produk pengolahan buah tersebut diharapkan bisa membantu petani maupun pengusaha untuk dapat lebih mengembangkan produk usahanya serta mampu meningkatkan kualitas produknya sesuai dengan kualitas standar ekspor agar lebih kompetitif dan bernilai ekonomis tinggi.
“Seperti biasanya yang kita ketahui ketika produksi buah itu melimpah ruah pasti harga jualnya jatuh, malah cenderung rusak tidak ternilai. Ini tidak sebanding dengan biaya yang telah dikeluarkan saat tanam dan panen. Dan kerjasama PUM dan Kadin Jatim inilah yang dapat membuka peluang usaha lainnya yang dapat meningkatkan keuntungan bagi petani serta pengusaha, sekaligus dapat menunjang ekspor hortikultura Jatim, baik dalam bentuk buah segar, maupun hasil olahannya,” terang Adik.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, produksi buah-buahan di sepanjang 2018 mencapai 21,5 juta ton, sayuran 13 juta ton, tanaman hias 870 juta tangkai, dan tanaman obat mencapai 676 ribu ton. Sementara volume ekspor hortikultura pada 2018 mencapai 435.000 ton, naik 10,36 persen dibanding 2017 sebanyak 394.000 ton.(ma)

Tags: