Kadin Surabaya Garap Industri Olahraga

Ketua Kadin Surabaya, Ali Affandi saat menjelaskan beberapa program baru untuk perkembangan sektor usaha industri.

Surabaya, Bhirawa
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Surabaya resmi membentuk kepengurusan baru, dari sebelumnya enam bidang, kini kepengurusan menjadi 23 bidang. “Kami merespons berbagai tantangan dan prospek ekonomi saat ini. Beberapa bidang baru perlu kami bentuk untuk memfasilitasi perkembangan sektor usaha di bidang tersebut,” ungkap Ketua Kadin Surabaya, Ali Affandi yang akrab disapa Andi, Senin (27/9).
Andi mencontohkan sejumlah bidang baru yang dibentuk, seperti Bidang Milenial, Kesehatan dan Olahraga. “Kami menangkap kekuatan milenial sebagai penopang struktur demografi dan ekonomi Surabaya. Kaum milenial Surabaya semakin besar secara kuantitas, dan secara kualitas mereka tumbuh menjadi kelas menengah baru yang membuat ekonomi Surabaya bergerak cepat. Maka ke depan ini perlu bidang khusus untuk menggarapnya,” terang Andi yang juga mantan ketua HIPMI Jatim.
Adapun tantangan pada segmen milenial adalah mendorong lahirnya wirausahawan-wirausahawan baru, apalagi persaingan kerja di Surabaya yang semakin ketat. Bahkan jumlah angkatan kerja di Kota Surabaya mengalami peningkatan dari 1.495.837 (2017) menjadi 2.269.293 (2018), kenaikan jumlah angkatan kerja termasuk ditopang oleh pekerja luar kota. “Sehingga kami berharap Kadin Surabaya bisa ikut menjadi solusi agar milenial Kota Pahlawan bisa masuk ke dunia bisnis. Tentu kami akan bersinergi dengan banyak pihak,” ujarnya.
Begitu juga industri jasa kesehatan dan olahraga yang tumbuh pesat di Surabaya. “Surabaya sebagai pusat rujukan kesehatan kawasan timur Indonesia harus terus meningkatkan kualitasnya. Kami ingin orang-orang kelas menengah ke atas Surabaya dan Jatim tidak perlu berobat ke Penang atau Singapura,” harapnya.
Sementara pada sport industry kini tumbuh menjadi sektor usaha baru yang belum banyak digarap. “Nah dengan adanya bidang baru tersebut, kami mendorong pelaku usaha Surabaya untuk menggarap sport industry,” kata alumnus Universitas Airlangga dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS).
Selain itu bidang baru lainnya adalah Bidang MICE dan Pariwisata; Bidang Budaya, Pendidikan dan Perempuan; serta Bidang Industri Kreatif dan Startup. “Ini adalah bagian dari dinamika bisnis misalnya di Bidang Industri Kreatif dan Startup, kami ada Komite Tetap Co-Working Space yang fokus mendorong geliat co-working spaca menjadi instrumen tempat berkumpulnya talenta hebat Surabaya,” tandas Andi.
Adapun Bidang MICE secara khusus dibentuk untuk mengakselerasi potensi sektor MICE di Surabaya. “Semakin maju MICE, maka semakin banyak UMKM bisa terlibat misalnya produsen suvenir, makanan, oleh-oleh, dan sejenisnya,” katanya.
Yang tak kalah menarik, di beberapa bidang dalam kepengurusan Kadin Surabaya diiringi dengan kehadiran Komite Tetap Penelitian dan Pengembangan (R & D). “Biar bisa akseleratif, ekonomi harus ditopang riset. Maka kami hadirkan Komite Tetap R&D di beberapa bidang agar ke depan lahir inovasi-inovasi baru yang menopang kemajuan ekonomi Surabaya,” pungkas Andi.[riq]

Tags: