Kadis DPKP Tuban Klaim Selesaikan 30 Persen Kartu Tani

Murtadji, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tuban

(Tak Pernah Dapat Sosialiasi)
Tuban, Bhirawa
Hingga hari ini, pendistribusian kartu tani dari Dinas Pertaniandan dan Ketahanan Pangan (DPKP), Kabupaten Tuban, baru terealisasi sekitar 30 persen. Hal itu disebabkan masih dalam proses cetak. Padahal kartu tersebut dapat digunakan untuk mengontrol pendisribusain pupuk bersubsidi hingga tingkat petani.
“Yang sudah jadi ada 109 ribu dari data yang ada 191 ribu,” ujar Murtadji, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabutaten Tuban (29/11).
Menurut Murtadji, pihaknya akan terus melakukan penditribusian, agar seluruh petani yang terdata menerima kartu tersebut dan biar memudahkan petani untuk membeli pupuk bersubsidi serta berbagai program lain dari pemerintah yang berkaitan dengan petani.
“Yang sudah beberapa kecamatan, seperti Kecamatan Bangilan, Kecamatan Merakurak dan lainya,” terang Murtadji.
Dinas Pertanian menargetkan, paling lambat Januari tahun 2018, petani sudah memegang kartu tani secara keseluruhan dan sudah dapat digunakan sebagaimana fungsi kartu tersebut.
Menanggapi belum tuntasnya pendistribusian kartu tani, Setyobudi salah satu ketua Gapoktan Mekar Sari, Desa Tuwiriwetan, Kecamatan Merakurak, mengaku hingga saat ini pihaknya belum menerima kartu tersebur, bahkan kelompoknya belum pernah menerima sosialisasi terkait kartu tani tersebut.
“Belum dapat mas, terus terang, sosialisasi saja belum saya terima,” kata Setyobudi.
Setyobudi berharap, Dinas Pertanian secepatnya merealisasikan kartu tersebut, agar permasalahan petani, utamanya soal pupuk dapat teratasi. Selama ini petani kesulitan mendapatkan pupuk karena sistem distribusinya belum tertata dengan baik, sementara kartu tani yang digadang-gadang mampu mengontrol sistem distribusi hingga petani belum tuntas.
“Kartu itu harus dipegan oleh petani yang benar-benar profesinya sebagai petani, kadang ada pemilik lahan namun bukan bertani seca langsung, ini juga harus dipertimbangkan. Karena kaitanya dengan pupuk penggarap yang paling butuh,” terang Budi. (hud)

Tags: