Kadisdik Jatim Dorong SMKN 1 Bojonegoro Menjadi BLUD

Bojonegoro, Bhirawa
Mengawali kunjungan kerjanya di Bojonegoro, Senin (5/10) Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Timur, Wahid Wahyudi, mengunjungi SMK Negeri 1 Bojonegoro melihat secara langsung pembelajaran siswa di masa pandemi Covid 19. Kunjungan ini, sebagai upaya mendorong SMKN 1 Bojonegoro, agar segera menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BULD).
Menurut Wahid -sapaan akrab Wahid Wahyudi, setelah melihat secara seksama sistem pembelajaran di SMKN 1 Bojonegoro, dirinya cukup mengapresiasi, bahkan saat pembelajaran praktek, banyak hasil produk dari siswa yang sudah layak untuk dipasarkan ke luar agar nantinya bisa pemasukan penjualan produk bisa dimanfaatkan kembali untuk sekolah lagi.
“Maka saya sarankan agar SMKN 1 Bojonegoro ini untuk segera dijadikan Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) saja,” katanya.
Wahid menambahkan, dengan dijadikan BLUD itu semua pendapatan atau penghasilan sekolah menjadi formal, ada regulasinya dan hasil pemanfaatan produk yang bisa menghasilkan pemasukan bisa kembali ke sekolah sesuai untuk peruntukannya kembali. Sehingga penghasilan yang didapat tidak harus masuk ke Kas Daerah, namun bisa masuk untuk pemanfaatan kembali ke sekolah. ”Dari semua SMK yang ada di Jatim ada 21 SMK yang sudah Jadi BLUD,”jelasnya.
Wahid menjelaskan, kedatangannya ke SMKN 1 Bojonegoro untuk meresmikan Teaching Factory. Sebab teachig factory itu juga salah satu miniatur pembelajaran atau pelatihan bagi siswa, sehingga dengan adanya pelatihan kerja nyata itu bisa jadi bekal siswa nantinya.
Tidak hanya itu, teaching factory ini juga sebagai upaya menumbuhkan atau membangkitkan wirausahawan baru.
“Ke depan SMK berstatus BLUD seharusnya bisa menjadi penyangga kesiapan masalah lapangan kerja yang memadai, serta membuka peluang ketersediaan lapangan kerja yang lebih baik fleksibilitasnya, sebagaimana mengelola sebuah sekolah dengan kategori maju,” pintah Wahid.
Dan sekolah yang sanggup itu syukur – syukur jika bisa segera menghimpun dana abadi, menghimpun para alumni. Kemudian adik – adiknya yang memiliki bakat wirausaha dapat diberi modal yang cukup untuk membesarkan usahanya sekaligus membuka lapangan pekerjaan untuk juniornya.
Sementara, Kepala SMKN 1 Bojonegoro, Fathurrohim mengatakan, selama pandemi Covid 19 mewabah, pihaknya terus memberikan model – model pembelajaran kepada siswanya, salah satunya dengan teaching factory ini seperti mendirikan Toserba, membangun cafe hingga membagun hotel atau penginapan.
Fathurrohim menjelaskan, diharapkan semua siswa bisa belajar secara riil sekaligus sebagai aplikasi pembelajaran siswa selama pandemi Covid 19 masih berlangsung. Tidak hanya itu, dengan teaching factory bisa sebagai upaya menyiasati model pembelajaran baru ditengah wabah Covid 19 ini.
“Banyak ilmu yang harus dipahami siswa diantaranya membangun jaringan agar nantinya siswa benar – benar siap dalam terjun kedunia usaha,” pungkasnya.
Usai melakukan kunjungan ke SMKN 1 Bojonegoro dilanjutkan kunjungan ke SMKN 2. Dalam rangka worhshop penguatan budaya kerja sekaligus peresmian SMKN 2 Bojonegoro sebagai sekolah pusat keunggalan Center Of Excellence (CoE). [bas]

Tags: