Kadishub Gresik Dinilai Gagal Kelola Terminal Bunder

Terminal BunderGresik, Bhirawa
Kondisi Terminal Bunder menyedihkan sekali. Selain sepi penumpang, kondisinya kumuh sekali meski berada satu komplek dengan Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Pemkab Gresik.
Sehingga membuat Staf Ahli Bupati, Langu Piningara angkat bicara. Menurut Langu, tak seharus terminal yang berada di Jl Raya Lamongan itu kumuh. Apalagi terminal itu sebelumnya telah dibangun dengan dana miliaran rupiah.
Bahkan, menurut Langu, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub), Achmad Nurudin, dinilai tak sukses mengelola terminal itu. ”Kumuhnya terminal Bunder kini menunjukkan kalau Kadishub tak berhasil mengelola terminal itu dengan baik,” kata Langu, Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi dan Keuangan, Senin (15/9).
Menurut  Langu, kumuhnya Terminal Bunder disebabkan tak tegasnya Kadishub menerapkan aturan bagi para penyewa stan yang ada ada di dalam terminal itu. Baik stan itu yang disewa  pedagang makanan dan minuman maupun usaha jasa lain.
Bahkan, banyak stan yang ada di Terminal Bunder digunakan  untuk tempat tinggal. Penghuninya tak bisa menjaga stan yang mereka sewa. Terbukti mereka menjemur pakaian di depan stan. ”Sehingga terminal persis seperti Rusunawa (rumah susun sewa sederhana) atau kos-kosan,” cetus Langu.
Langu juga menjeleskan, Terminal Bunder merupakan terminal yang berada di Kota Gresik. Terminal itu selama ini merupakan salah satu bahan penilaian Tim Adipura setiap tahun. Maka terminal itu seharusnya dijaga kebersihannya.
Karena itu, Langu selaku Staf Ahli Bupati meminta agar Kadishub menertibkan para penghuni  stan di dalam Terminal Bunder. ”Kadishub harus meminta para penghuni stan di terminal menjaga kebersihan terminal. Sebab, terminal merupakan aset umum milik Pemkab Gresik yang harus dijaga kebersihannya,” pintanya.
Langu juga mempertanyakan, soal biaya sewa stan-stan di Terminal Bunder. Sebab, berdasarkan data yang masuk, biaya sewa stan di terminal itu tak jelas. Bahkan, banyak  stan di terminal itu yang digunakan sebagai tempat tinggal anak jalanan.
Kondisi itu, tambah Langu, kalau dibiarkan maka bisa dipastikan akan menimbulkan kerawanan sosial, seperti premanisasi dan mewabahnya kejahatan di terminal, terlebih pada malam hari. ”Terminal harus bisa memberikan kenyamanan bagi penumpang. Jangan sampai  banyak penghuni tak jelas yang tinggal di stan terminal akan menimbulkan  kerawanan tindakan  kriminalitas bagi para penumpang,” pungkasnya. [eri]

Tags: