Kadishub Kota Probolinggo dan 15 Pegawai Terpapar Covid-19

Pedagang pasar baru jalani rapidantigen.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kota Probolinggo, Bhirawa
Jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Probolinggo, terus bertambah. Kini, tercatat ada 15 pegawai Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Probolinggo, terpapar virus covid 19 tersebut. Termasuk kepala Dishubnya Sumadi yang kini di rujuk ke salah satu rumah sakit yang ada di Malang.
Sedangkan yang lainnya menjalani perawatan dan diisolasi di Rusunawa Mayangan. Meski banyak pegawai yang terpapar, pelayanan di Dishub, masih tetap berlangsung atau tidak sampai lockdown.

Plt Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DKP2KB) Kota Probolinggo Nurul Hasanah Hidayati, Kamis (24/12) mengatakan, mulanya yang terpapar kepala Dishub Sumadi. Kemudian, dilakukan tracing. Hasilnya, diketahui ada 15 pegawai yang juga terjangkit. Sehingga, belasan pegawai itu diisolasi di Rusunawa Mayangan.
“Memang awalnya dari Pak Sumadi, dulu. Namun, belum diektahui Pak Sumadi terpapar dari mana, sebab istrinya hasilnya negatif,” ujarnya.

Perempuan yang akrab disapa Ida ini mengatakan, sebelumnya Sumadi menjalani perawatan di RSUD dr. Mohamad Saleh Kota Probolinggo. Namun, kemudian dirujuk ke salah satu rumah sakit di Malang.

“Saya hanya mendengar Pak Sumadi kemarin dirujuk ke Malang. Nah, kemarinya itu tanggal berapa, saya kurang paham,” katanya.

Ia memastikan pihaknya masih terus melakukan tracing terhadap keluarga 15 pegawai tersebut. “Tracing tetap dilakukan dan masih berjalan. Soalnya ini kan cukup banyak juga. Selain itu, untuk kantornya tidak sampai lockdown,” lanjut Ida.

Demi menekan penyebaran Covid-19, Ida berharap masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan dengan menerapkan 4M. Yakni, menjaga jarak minimal 2 meter. Sering mencuci tangan menggunakan sabun di air mengalir; menghindari kerumunan; serta menggunakan masker.

“Dulu jaga jarak 1,5 meter, saat ini sudah 2 meter. Juga sudah 4M, bukan lagi 3M. Hal ini harus terus dilakukan untuk mengihindari paparan Covid,” tuturnya.

Diketahui, sampai Rabu (23/12) hingga berita ini dikirim jumlah pasien positif Covid-19 di Kota Probolinggo, mencapai 1.249 orang. Dari jumlah itu, 930 pasien dinyatakan sembuh; 230 pasien menjalani perawatan; dan 89 pasien meninggal dunia.

Selain itu upaya Pemkot Probolinggo untuk memastikan kesehatan warganya termasuk pedagang melalui rapid antigen gratis tidak disambut antusias pedagang Pasar Baru. Sekitar 200 pedagang yang ada, hanya 64 pedagang yang bersedia mengikuti rapid. Semua pedagang diimbau untuk mengikuti kegiatan yang digelar di depan pintu keluar Pasar Baru sebelah utara ini.
Akan tetapi, ternyata banyak pedagang yang takut diperiksa. Bahkan, ada yang memilih menutup tempat usahanya dan pulang.

“Banyak yang takut di-rapid antigen. Padahal, ini untuk memastikan kesehatan pedagang, sangat diasayangkan padahal gratis,” ungkapnya.

Id mengatakan, kegiatan rapid antigen ini bukan menyasar pelanggar protokol kesehatan. Melainkan hanya pedagang di Pasar Baru. “Sementara ini baru Pasar Baru, karena jumlah pedagang Pasar Baru ini mencapai 200 lebih. Pasar ini yang paling besar di Kota Probolinggo, maka kami utamakan di sini,” lanjutnya.

Selama kegiatan, sejumlah petugas dari UPT Pasar dan Satpol PP, juga petugas gabungan masuk ke pasar untuk mengajak pedagang melakukan rapid antigen. Namun, banyak yang enggan. “Hari ini yang di-rapid antigen ada 64 pedagang. Alhmadulillah hasilnya semua nonreaktif,” ujar Ida.

Salah satunya yang menjalani rapid adalah Holilah. Walnya ia enggan di-rapid, karena banyak pedagang yang tidak mau. “Teman-teman pedagang lain takut di-rapid, takut dimasukkan ke Rusunawa. Mereka banyak yang tutup dan langsung pulang,” ujarnya. Namun dengan bujukan sejumlah pegawai UPT Pasar, akhirnya Holilah bersedia di-rapid.

Lain Holilah, lain dengan Abdul Halim, warga Desa Pesisir, Kecamatan Sumberasih. Ia merasa baik-baik saja ketika hendak di-rapid. “Senang-senang saja. Tadi tidak sakit juga dan tentunya berharap tetap sehat,” tambah pedagang tempe ini.(Wap)

Tags: