Kadispendikbud Ancam Copot Kasek SDN 2 Plalangan Situbondo

Para orang tua siswa saat mendatangi gedung SDN 2 Plalangan Kecamatan Sumbermalang, Situbondo. [sawawi]

Jika Terbukti Menyalahgunakan Pencairan Dana BSM
Situbondo, Bhirawa
Pencairan dana Bantuan Siswa Miskin (BSM) di SDN 2 Plalangan, Kecamatan Sumbermalang, Situbondo, berbuntut kisruh. Bahkan kasus itu mendapatkan atensi serius dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Kabupaten Situbondo, Selasa (15/1). Menurut Kadispendikbud Situbondo, Fathor Rakhman, jika benar ada penyalahgunaan dana BSM, ia tidak segan untuk mencopot jabatan Kepala Sekolah SDN 2 Plalangan secepatnya.
Fathor Rakhman menegaskan, dana BSM sudah ada prosedur dan jelas peruntukannya. Untuk itu, kata mantan Staf Ahli Bupati itu, jika benar Kasek setempat menyalahgunakan, akan menerima resiko pencopotan. Pasalnya, ungkap Fathor, langkah tersebut sama saja dengan merampas hak anak didik di SDN 2 Plalangan. Oleh karena itu, Fathor Rakhman mengaku telah memerintahkan Kabid Dikdas dan Kabid PTK, agar menyelesaikan kasus tersebut. “Saya minta mencuatnya masalah BSM di SDN 2 Plalangan, segera dituntaskan,” pinta Fathor.
Masih kata Fathor Rakhman, program BSM tersebut dikhususkan untuk membantu siswa miskin yang ada di Situbondo. Selain itu, imbuhnya, tujuan program tersebut juga untuk memberikan askes pendidikan bagi siswa miskin untuk mencegah terjadinya angka putus sekolah di Kota Santri. “Program BSM ini memang sasarannya untuk membantu siswa miskin sehingga memenuhi kebutuhan pendidikannya. Disamping itu program pemberian dana BSM ini untuk mendukung penuntasan wajib belajar 9 tahun,” kupas Fathor.
Sebelumnya sejumlah wali murid SDN 2 Plalangan tidak terima dan ngeluruk Kepala Sekolah untuk memprotes dana BSM karena tak segera dicairkan. Puluhan wali murid SDN 2 Plalangan, Kecamatan Sumbermalang diterima Kasek, Modahlan, pagi kemarin. Para wali murid mengaku tak menerima Bantuan Siswa Miskin (BSM) selama tahun 2018. Kabarnya bantuan yang bersumber dari program Kartu Indonesia Pintar (KIP) itu sudah masuk ke rekening masing-masing penerima. Namun disinyalir dicairkan sepihak oleh Kepala Sekolah dan tidak diberikan kepada para siswa.
Kasek Modahlan sempat menemui para wali murid di salah satu ruangan kelas. Suasana sempat memanas saat wali murid memaksa Kasek Modahlan menjelaskan penarikan uang BSM sebesar 900 ribu bagi tiap siswa miskin tersebut. Bahkan sebagian wali murid tampak emosi setelah mendengar uang BSM itu sudah diambil pihak sekolah. Wali murid mengaku dibohongi karena sebelumnya mendengar BSM 2018 sudah hangus. Dari kabar yang beredar, uang BSM itu bukan dipergunakan Kasek, melainkan dipergunakan untuk membeli peralatan drum band dan mengecat sekolah.
Karena didesak, Kasek Modahlan berjanji akan mengembalikan uang tersebut pada Kamis mendatang. Namun disisi lain para wali murid bersikukuh merasa tidak puas dengan janji Kasek Modahlan. Mereka bahkan menuntut uang BSM itu segera dicairkan kemarin. Tak hanya itu, wali murid berusaha menghadang saat Kasek SDN 2 Plalangan itu hendak keluar ruangan kelas. Khawatir suasana semakin memanas, salah seorang wali murid menghubungi Polsek Sumbermalang. Polisi yang datang ke lokasi langsung mengamankan Kasek ke ruangan kerjanya. “Kami tetap bertahan menuntut pencairan dana BSM secepatnya,” teriak salah satu wali murid, kemarin.
Salah satu tokoh masyarakat setempat, Suyono, yang ikut mendampingi wali murid SDN 2 Plalangan, mengakui awalnya para wali murid tidak tahu jika bantuan BSM 2018 itu sudah cair. Kata Suyono, sejumlah wali murid menunjukan buku tabungan BSM, karena mendengar BSM 2018 sudah hangus. Setelah dicek ternyata ada dua kali penarikan masing-masing 450 ribu rupiah dengan total uang BSM di SDN 2 Plalangan sekitar 90 juta. “Uang BSM ini ditarik dari bank tanpa sepengetahun wali murid. Akhirnya saya mengajak wali murid penerima BSM menemui Kasek untuk mengklarifikasi,” pungkas Suyono yang mengaku akan menggelar aksi unjuk rasa secara besar-besaran jika janji Kasek Modahlan meleset. [awi]

Tags: