Kadivpas Kemenkumham Pastikan Lapas Jatim Tak Berfasilitas Mewah

Menkumham Yasonna H Laoly saat memimpin penggeledahan blok hunian di Lapas Kelas I Surabaya beberapa waktu lalu. [dok bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Keberadaan saung elite yang berada di Lapas Sukamiskin Bandung menjadi tamparan bagi Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) RI. Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kanwil Kemenkumham Jatim Krismono menjamin tidak ada lembaga pemasyarakatan (Lapas) di Jatim yang memiliki fasilitas mewah.
Pihaknya juga mengungkapkan di beberapa Lapas dan rumah tahanan (Rutan) di Jatim tak akan ditemui fasilitas seperti AC hingga kulkas. Sebab ditemukannya Lapas berfasilitas mewah di Sukamiskin, merupakan tamparan yang cukup keras bagi instansinya.
“Jadi ini yang pertama, saya prihatin dan merasa tertamparlah karena itu menyangkut institusi kami. Di Jawa Timur tidak ada yang namanya kamar-kamar mewah. Saya jamin tidak ada kulkas, tidak ada AC,” kata Krismono, Rabu (25/7).
Krismono mengaku tidak ada fasilitas mewah di Lapas, karena kapasitas Lapas di Jatim sudah over kapasitas. Pihaknya mencontohkannya, seperti ruangan di Lapas yang seharusnya diisi 6 orang, bisa diisi 15 orang karena keterbatasan ruangan. “Karena kita sekarang ini sudah sangat over kapasitas, mana mungkin kita bisa menyiapkan kamar-kamar mewah,” ucapnya.
Di Lapas yang ada yakni ruangan yang bersih dan dua kipas angin untuk setiap kamarnya. Menurutnya, kipas angin bukan lah barang mewah karena hal ini menyangkut kenyamanan penghuni Lapas. “Sekarang bayangin kalau kamar itu harusnya isinya enam orang dan kita isi 15 orang kan jadi sangat sesak, makanya kita perlu tambahi kipas angin,” jelasnya.
Selain itu, Krismono juga mengutarakan saat inspeksi mendadak dari Menteri Hukum dan HAM Yasonna Hamonangan Laoly beberapa waktu lalu, tidak ditemukan kamar hingga fasilitas yang mewah di Lapas dan rutan se- Jatim. Justru, Krismono menyebut ada beberapa narapidana koruptor yang dikumpulkan dengan napi kasus kriminal umum. Jadi tidak ada perlakuan khusus untuk napi koruptor.
“Kan kemarin pada saat Pak Menteri sidak, saya mendampingi beliau. Tidak ditemukan itu (fasilitas mewah), terus napi-napi yang koruptor itu (dikumpulkan) dengan napi-napi kriminal umum. Sehingga tidak ada lah yang namanya kamar kamar mewah, tapi kalau lebih bersih iya,” tegasnya.
Tak hanya itu, saat sidak Krismono menyebut Yasonna juga tak menemui barang mewah seperti handphone. Hanya saja ada ruangan yang seharusnya dilengkapi dua kipas angin namun mendapat tiga kipas angin. Dalam hal ini, pihaknya sudah menyita kipas angin tersebut.
Masih kata Krismono, pihaknya akan mengambil tindakan tegas jika menemukan adanya Lapas yang memperjualbelikan sel atau menyediakan dan mengizinkan napi menikmati fasilitas mewah. Pihaknya akan mengambil tindakan tegas dengan memberikan sanksi berat. Tentunya dengan menyelidiki siapa-siapa saja yang terlibat dalam transaksi tersebut.
Sebagaimana diberitakan, sekitar 32 saung di Lapas Sukamiskin dibongkar Satgas Kamtib Gabungan Lapas dan Rutan se-Jawa barat. Pembongkaran yang dimulai Selasa (24/7) pukul 17.00 ini selesai Rabu (25/7) sekitar pukul 00.30 dini hari. Sejumlah kendaraan seperti pikap dan truk digunakan untuk mengangkut puing bongkaran saung dan gazebo yang menjadi fasilitas mewah di Lapas para napi koruptor itu. [bed]

Tags: