Kafilah Kota Batu Sabet 7 Gelar MTQ Jatim

Setelah 10 tahun gelar, kafilah Kota Batu akhirnya tahun 2015 ini mampu meraih 7 gelar MTQ Jatim.

Setelah 10 tahun gelar, kafilah Kota Batu akhirnya tahun 2015 ini mampu meraih 7 gelar MTQ Jatim.

Kota Batu, bhirawa
Setelah 10 tahun tak pernah merebut satu gelarpun diajang MTQ tingkat Jatim, Kafilah Kota Batu akhirnya bisa melepaskan dahaga.
Dalam ajang MTQ tingkat Jatim 2015 yang digelar di Banyuwangi, Kafilah-kafilah Kota Batu mampu memboyong 7 gelar. Bahkan 2 diantaranya merebut juara satu, sehingga berhak mewakili Jatim dalam MTQ Nasional mendatang. Yaitu cabang Musabaqoh Syarhil Quran (puisi) keluar sebagai juara satu atas nama Rohilah Ilmil Hikmah, Nela Zulfa Elhusna dan Selvia Hasibuan. Dan cabang Tilawah Satu Juzz juga mendapat juara satu.
Sedangkan cabang Hiasan Mushaf untuk putri mendapat juara harapan dua dan untuk putra juara harapan tiga. Kemudian cabang Dekorasi untuk putri juara harapan satu dan untuk putra juara harapan dua. Serta cabang Tafsir juara harapan tiga.
Satu-satunya yang gagal menggondol juara yaitu untuk cabang Kaligrafi.
“Alhamdulillah setelah puasa selama 10 tahun, akhirnya kafilah-kafilah Kota Batu kembali menunjukkan kemampuannya menggondol sejumlah juara di MTQ kali ini,” ungkap Kabag Kesra Teguh Wijayanto selaku ketua rombongan Kafilah.
Dikatakan, untuk mengikuti kegiatan MTQ tingkat Jatim tahun 2015, pihaknya memang melakukan pembinaan secara intensif. Para Kafilah diseleksi melalui MTQ tingkat Kota Batu pada Juni 2014 lalu. “Mereka yang juara MTQ tingkat Kota Batu mendapat pembinaan secara khusus dan intensif selama setahun. Dan hasilnya sangat menggembirakan karena dari 6 cabang putra putri yang dipertandingkan, kita mampu menggondol juara di 5 cabang, dua diantaranya diperoleh dari Kafilah putra putri,” tutur Teguh.
Kota Batu mengirimkan 28 siswa dalam MTQ Jawa Timur yang berlangsung 22 – 30 Mei, di Kabupaten Banyuwangi.
Hasil ini, tambah dia, menjadi bekal bagus bagi prestasi siswa. Pasalnya, sudah 5 kali MTQ tingkat selalu jeblok.  Terakhir saat MTQ 2013 di Surabaya, kontingen Batu gagal membawa pulang gelar juara.
Mereka yang juara akan mendapatkan hadiah pembinaan. Bahkan untuk juara 1 berhak mendapat hadiah khusus dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Dindikpora) yaitu studi banding ke Singapura.
“Saya sudah sampaikan ke Kepala Dindikpora, Bu Mistin, katanya untuk juara 1 akan diikutsertakan dalam rombongan siswa berprestasi yang akan dikirim studi banding ke Singapura,” terang Teguh.
Atas prestasi yang diraih Kafilah-kafilah tersebut, Wawali Batu Punjul Santoso akan datang langsung ke Banyuwangi untuk mengikuti penutupan MTQ tingkat Jatim dan sekaligus menjemput mereka.
“Saya akan datang langsung ke Banyuwangi untuk menjemput para Kafilah,” ungkap Punjul usai diberi laporan Kabag Kesra, Jum’at (29/5).
Sementara itu Kepala Dindikpora Hj Mistin mengaku telah menerima laporan secara lisan atas keberhasilan 4 siswa yang menjadi Kafilah di MTQ tersebut.
“Untuk yang 3 siswa SMP nanti akan kita masukkan dalam daftar siswa berprestasi yang akan ke Singapura. Sedangkan satu siswa lainnya yang masih SD, karena masih kecil, maka akan diberikan hadiah khusus dalam bentuk uang pembinaan atau beasiswa,” tandas Mistin.  [sup]

Tags: