Kafilah MTQ Pamekasan Dilepas Tingkat Jatim

110 kafilah sebelum diberangkat mengikuti MTQ tingkat Provinsi Jawa Timur di Banyuwangi berfoto bersama dengan Ketua DPRD Pamekasan, H. Halili, dan Sekda Pamekasan, Dr. Alwi Beq. [din/bhirawa]

110 kafilah sebelum diberangkat mengikuti MTQ tingkat Provinsi Jawa Timur di Banyuwangi berfoto bersama dengan Ketua DPRD Pamekasan, H. Halili, dan Sekda Pamekasan, Dr. Alwi Beq. [din/bhirawa]

Pamekasan, Bhirawa
Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) dilaksanakan untuk mempertebal keimanan dan ketaqwan aparaturnya agar nilai-nilai keagamaan dapat dipahami, dihayati dan diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Sekda Pamekasan, Dr. Alwi Beq, ketika membacakan sambutan tertulis Bupati Pamekasan, mengatakan, semoga diacara peringatan Isro Mi’raj dan pelepasan kafilah MTQ ini dijadikan momentum untuk mengambil hikmahnya. Sehingga bagamana nilai-nilai luhur sesuai ajaran agama kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik di keluarga, masyarakat terutama aparatur sipil Negara sebagai pelayan masyarakat.
Diperingatan yang dihadiri Ketua DPRD Pamekasan, H. Halili, Kepala dinas/instansi terkait, Ketua Tim Penggerak PKK, para istri Forpimda staf SKPD dan kontingen MTQ. Menurut bupati, aplikasi pelayanan yang ramah, cepat dan murah harus kita laksanakan dengan hati yang ikhlas dan tekad yang kuat.
Kepada kotingen berjumlah 110 orang termasuk offesial untuk mengiuti 17 cabang lomba MTQ (Musabaqah Tilawatil Quran) walau tidak diberikn target maksimal para kafilah diminta berjuang dan membawa nama baik daerah.
Sementara KH. Musleh Adnan, pimpinan ponpes Sumber Karang Anyar, Plakpak, Pegantenan, menjelaskan secara singkat Isro Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Menurutnya, di tengah globalisasi dengan informasi modern dan muncul tingkat pelaggaran moral diperlukan peran para pemimpin.
“Tingginya tingkat pelanggaran moral itu, kita harus mendidik anak nilai-nilai moral berdasar alquran dan hadist. Sebab setiap generasi anak bangsa lahir dengan kondisi jamana yang berbeda,” tandasnya.
Untuk itu dibutuhkan pemimpinan mampu menegakan keadilan dan peduli akan kondisi sosial masyarakatnya. “Ini semua untu kebahagian masyarakat, baik di dunia maupun diakhirat,” tambahnya. [din]

Tags: