KAHMI Mataraman Jatim, Gelar Simposium GLN Dihadiri Wagub Jatim

Wagub Jatim, Emil Elistianto Dardak tampak memberikan cinderamata literasi kepada bupati Madiun, H. Ahmad Dawami disaksikan Wali Kota Madiun, H. Maidi dan Asisten Deputi PAUD, DIKNAS dan Pendidikan Masyarakat, Dr. Femmy Eka Kartika Putri, M.Si. [sudarno/bhirawa]

Madiun, Bhirawa
Dalam rangga mengawal Gerakan Literasi Nasional (GLN) dan Menjadikan Kabupaten / Kota Wilayah Mataraman Provinsi Jawa Timur sebagai tolok ukur Gerakan Literasi secara Nasional, SDM unggul – Indonesia maju, maka Korps Alumni HMI (KAHMI) Mataraman Jawa Timur menggelar Simposium GLN, di Pendopo Ronggo Djoemeno Madiun, Minggu (22/12). Kegiatan ini juga dipamerkan 600 buku karya literasi putra daerah se-Mataraman Jawa Timur yang meliputi penulis dari Kab. Magetan, Madiun, Pacitan, Ngawi dan Kota Madiun.
Sebagai narasumber pada simposium sehari ini, adalah Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Republik Indonesia yang diwakili Asisten Deputi PAUD, DIKNAS dan Pendidikan Masyarakat Kemenko PMK, Dr. Femmy Eka Kartika Putri, M.Si. Nampak hadir, Wakil Gubernur Jatim, Emil Elistianto Dardak, Bupati Madiun H. Ahmad Dawami, Wali Kota Madiun, H. Maidi, Bupati Magetan, Suprawoto dalam Simposium GLN.
Dalam kesempatan ini juga dilakukan pemberian cindera mata literasi kepada Kepala Daerah Penggerak Literasi, diantaranya Bupati Madiun, Wali Kota Madiun, Bakorwil Madiun, Bupati Magetan dari Kemenko PMK yang diserahkan oleh Wakil Gubernur Jatim, Dr. Emil Elistianto Dardak, M.Sc. Dilanjutkan pemberian cindera mata yang sama kepada relawan Literasi oleh Bakorwil Madiun, Dr. Gatot Gunarso.
Sambutan Wakil Gubernur Jatim,, Emil Elistianto Dardak, mengutip paparan Mahfud MD, bahwa ilmu pengetahuan saat ini terobsesi rasionalisme padahal yang harus dilakukan adalah menerima rasionalitas tanpa terfokus pada rasionalisme. Bahkan sejarah ada yang tidak bisa seratus persen bisa dibutkikan, sehingga akhirnya memiliki ilmu yang dilandasi kepada kombinasi rasionalitas dengan yang tidak kasat mata, sehingga segala sesuatu tidak salamanya bisa dinalarkan, dan akhirnya manusia menyadari ada Sang Pencipta.
Sambutan Menko PMK RI yang disampaikan Asisten Deputi PAUD, DIKNAS dan Pendidikan Masyarakat, Dr. Femmy Eka Kartika Putri, M.Si menjelaskan kegiatan ini bagian dari program penguatan karakter yang resmi dilaksanakan sejak 2017. Gerakan ini hendaknya berkolaborasi dengan literasi sekolah, keluarga sehingga masyarakat dapat mengakses literasi dengan mudah.
“Mari kita galakkan literasi ini melalui beberapa kegiatan.Kompetensi literasi merupakan prasyarat dan pondasi yang dimiliki seseorang dalam memperlajari pengetahuan. Per Maret tahun ini jumlah KK di Indonesia 57.116.000,- yang jadi pertanyaan adalah seberapa besar orang tua yang beli buku bacaan, karena literasi berawal dari keluarga,” ujarnya.
Kepada para guru juga diharapkan memberi contoh gemar membaca dan mendiskusikan dengan siswa. Sedangkan bagi umat Islam kebiasaan membaca adalah perintah Al Qur’an, Nabi Muhammad SAW mendapat wahyu pertama di Gua Hiro yang diperintahkan Allah melalui Malaikat Jibril adalah untuk membaca. [dar]

Tags: