KAI Daop 8 Surabaya Bagikan Souvenir ke Penumpang

KAI Daop 8 Surabaya saat membagikan souvenir kepada para penumpang di Stasiun Gubeng.

(Peringati Hari Santri Nasional)

Surabaya, Bhirawa
Para penumpang KA dan masyarakat di sekitar Stasiun Gubeng Lama bisa menikmati hiburan yang di gelar PT KAI Daop 8 Surabaya untuk memperingati Hari Santri Nasional 2019 dengan tema ‘Santri Indonesia Untuk Perdamaian Dunia’.
Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Suprapto mengungkapkan berbagai kegiatan yang digelar ini terdiri dari pergelaran musik qasidah rabana bernuansa Islami di lobby Stasiun Surabaya Gubeng lama juga diikuti kegiatan pembagian 750 buah souvenir menarik kepada para penumpang KA Lokal seperti alat tasbih dari yang berbentuk konvensional hingga digital, Al-Qur’an, Buku Juz Amma, Buku Iqro, sejadah, bendera merah putih dan bunga. Serta kehadiran manusia robot dengan aksesoris nuansa santri, menambah ceria pada event kali ini.
“Hari ini dalam rangka menyemarakkan peringatan Hari Santri Nasional 2019, tim Humas PT KAI Daop 8 Surabaya menyajikan hiburan musik bernuansa Islami di lobby Stasiun Gubeng Lama. Selain pagelaran musik, kita juga membagikan secara gratis berbagai souvenir bernuansa Islami kepada para penumpang KA secara gratis. Bagi para penumpang KA cilik yang bisa menghafal 5 surat pendek dalam Al-Qur’an akan kita berikan doorprize menarik seperti tasbih digital, buju Iqro dan sajadah,” terangnya, Rabu (23/10).
Suprapto berharap dengan digelarnya rangkaian kegiatan ini, bisa mengingatkan kepada masyarakat akan pentingnya peranan santri dalam perjuangan kemerdekaan Bangsa Indonesia, hingga mengisinya dengan berbagai upaya pembangunan diberbagai bidang mulai bidang ekonomi, sosial hingga pendidikan.
Sementara itu Hari Santri Nasional (HSN) jatuh pada tanggal 22 Oktober setiap tahunnya dan peringatan ini, ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 22 Oktober 2015 di Masjid Istiqlal Jakarta. Penetapan Hari Santri Nasional dimaksudkan untuk meneladankan semangat jihad kepada para santri tentang keindonesiaan yang digelorakan para ulama.
Tanggal 22 Oktober sendiri merujuk pada satu peristiwa bersejarah yakni seruan yang dibacakan oleh Pahlawan Nasional, KH Hasjim Asy’ari pada 22 Oktober 1945. Seruan ini berisikan perintah kepada umat Islam untuk berperang (jihad) melawan tentara Sekutu yang ingin menjajah kembali wilayah Republik Indonesia pasca-Proklamasi Kemerdekaan.
Adapun sekutu yang dimaksudnya adalah Inggris sebagai pemenang Perang Dunia II untuk mengambil alih tanah jajahan Jepang. Di belakang tentaran Inggris, rupanya ada pasukan Belanda yang ikut membonceng. Aspek lain yang melatarbelakangi penetapan HSN ini adalah pengakuan resmi pemerintah Republik Indonesia atas peran besar umat Islam dalam berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan serta menjaga NKRI.[riq]

Tags: