Kajari Perak Apresiasi Semangat Kejujuran Pelajar dalam Cekal Korupsi

Kajari Tanjung Perak Rachmat Supriadi memberikan piagam kepada Juara I Lomba Pidato Anti Korupsi, Senin (26/11). [abednego/bhirawa]

(Lomba Pidato Hari Anti Korupsi Tingkat SMP) 

Kejari Perak, Surabaya
Menjelang perayaan Hari Anti Korupsi sedunia yang diperingati setiap 9 Desember, Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjung Perak menggelar Lomba Pidato Anti Korupsi Tingkat SMP Tahun 2018, Senin (26/11).
Sebanyak 19 siswa dari 19 SMP di wilayah hukum Kejari Tanjung Perak antusias akan lomba ini. Kepala Kejari (Kajari) Tanjung Perak Rachmat Supriadi mengatakan bibit-bibit anti korupsi harus dimulai dari anak-anak. Sebab dewasa ini kasus korupsi tidak mengenal lintas sektor, melainkan semua kalangan bisa terlibat.
Sebab, sambung Rachmat, selama ini kita terpaku pada siapa pelaku korupsi, dan pemberantasan tidak ada hentinya. Padahal pembinaan generasi-generasi penerus kita ini juga penting, salah satunya seperti kegiatan ini.
“Dari adik-adik (pelajar SMP) sudah muncul inisiatif kejujuran, hal itulah yang bagus untuk mencegah dan menangkal (cekal) timbulnya tindak pidana korupsi. Harapannya kegiatan ini bukan hanya seremonial belaka, melainkan bisa diterapkan pada kehidupan nyata,” kata Rachmat Supriadi.
Nantinya, lanjut Rachmat, kita akan adakan program kantin kejujuran. Dulu program tersebut milik Kejaksaan, tapi ide itu kemudian dilanjutkan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). “Insya Allah kita tindaklanjuti kantin kejujuran ini. Mungkin akan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan terkait. Dan adik-adik ini bisa jadi duta dari kantin kejujuran ini,” harapnya.
Setelah melalui proses penjurian, didapati tiga pemenang dalam lomba pidato ini. Para pemenag, yakni Juara I dengan skor 259 diraih oleh Sabila Dwi Safitri dari SMPN 3 Surabaya , Juara II dengan skor 243 diraih oleh Ciara Tifani Mukti dari SMPN 18 Surabaya dan Juara III dengan skor 239 diraih Alfinah Karima dari SMPN 5 Surabaya.
Sementara itu, Kepala Seksi Intelijen (Kasi Intel) Kejari Tanjung Perak Lingga Nuarie mengaku kegiatan lomba ini baru pertama kali digelar. Pada tahun-tahun sebelumnya hanya dilakukan sosialisasi pada siswa terkait, yakni tentang bahaya perilaku korupsi. Kegiatan ini digelar merupakan instruksi dari Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim guna mengenalkan apa itu korupsi pada siswa berikut dampak yang ditimbulkan.
“Kegiatan ini digelar diseluruh Kejari jajaran Kejati Jatim. Nanti setiap Kejari akan mengirim satu pemenang untuk kembali dilombakan pada 19 Desember mendatang di Kejati Jatim,” tambahnya.
Masih kata Lingga, pihaknya sebelumnya mengirim undangan ke sekolah SMP pada dua minggu lalu. Dengan sosialiasi yang cukup mepet tersebut, jumlah 19 peserta sudah cukup banyak. Bahkan, ada sejumlah siswa yang mendaftar sempat ditolak karena kuota terbatas. Jumlah peserta lomba pidato ini dibatasi karena waktunya tidak begitu banyak.
Terkait materi penilaian, Lingga mengaku diserahkan sepenuhnya pada Dinas Pendidikan. Namun secara umum yang dinilai adalah terkait kualitas materi pidato dan juga performa ketika menyampaikan materi tersebut. Untuk hadiah, pihaknya sudah menyiapkan hadiah berupa uang pembinaan sebesar Rp 1 juta bagi juara pertama, Rp 750 bagi juara kedua dan Rp 500 bagi juara ketiga. [bed]

Tags: