Kajati Jatim Tantang Puluhan Jaksa Bermain Catur

Kajati-Jatim-Maruli-Hutagalung-menantang-puluhan-Jaksa-dan-peserta-wartawan-dalam-pertandingan-catur-dalam-peringatan-HBA-ke-57-Kamis-[13/7]-di-Kejati-Jatim.-[abednego/bhirawa].

(Peringatan HBA Ke-57)
Kejati Jatim, Bhirawa.
Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur (Kajati Jatim), Maruli Hutagalung menantang puluhan Jaksa jajarannya bertarung dengan dirinya. Pertarungan yang dimaksut yakni bermain catur pada peringatan Hari Bhakti Adhyaksa (HBA) ke-57, Kamis (13/7).
Tidak hanya dikenal hobi menahan tersangka korupsi. Dia juga hobi bermain catur. Di kalangan pecatur nasional, nama Maruli Hutagalung dikenal sebagai grand master dari lingkungan Kejaksaan. Tak heran, setiap Hari Bhakti Adhyaksa, Kejati Jatim selalu menggelar lomba catur, di antara beberapa cabang olahraga lain yang dilombakan.
Dua kali sudah lomba catur digelar sejak Maruli jadi Kajati Jatim, yakni HBA ke-56 tahun lalu dan HBA ke-57 kali ini. HBA tahun lalu, sejumlah grand master catur nasional dan internasional diundang Maruli bertanding. Di antaranya pecatur dari Uzbekhistan, Singapura, Malaysia, dan Iran. Kala itu, mantan Direktur Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejaksaan Agung itu juara I kategori U-50.
Pada HBA kali ini, tidak ada grand master yang diundang. Peserta lomba catur berasal dari lingkungan Kejaksaan dan wartawan. Hal yang menarik, sistem lomba digelar dengan cara berbeda. Semua peserta maju secara bersamaan melawan satu pecatur, yakni Kajati Maruli Hutagalung.
“Memang catur adalah hobi saya. Kali ini saya coba menantang para Jaksa bermain catur,” singkat Maruli Hutagalung, Kamis (13/7).
Lomba catur puluhan ‘mengeroyok’ satu pecatur itu digelar di lantai 8 kantor Kejati Jatim. 20 Meja catur ditata serupa huruf U. Masing-masing meja dipasangi papan catur. Begitu lomba dimulai, 21 Jaksa peserta lomba duduk di kursi menghadap meja catur.
Pertandingan dimulai, Maruli lalu maju berdiri ke tengah arena. Satu-satu meja catur dihampirinya. Dia lantas memindahkan bidak catur putih pertamanya. Masing-masing peserta membalas. Belum setengah jam berjalan, satu pecatur tumbang kena skak mat Maruli. Pecatur apes itu diganti peserta lain.
Hal yang menarik perhatian ialah gaya Maruli kala mengelilingi meja catur dan saat berpikir kala hendak memindahkan bidak catur. Mimik wajahnya dipasang serius. Seringkali bekacak pinggang. Senyum tipis khasnya acapkali disunggingkan. Gaya biasa kerap ditunjukkannya saat diwawancara soal penahanan tersangka korupsi.
Dimulai sehabis salat Dzuhur, hingga sore pertandingan belum juga usai. Puluhan pecatur tumbang. Sementara Maruli masih bertahan melayani pecatur-pecatur lain. “Saya orang keempat dikalahkan Pak Kajati,” ungkap Budi Mulyono, peserta wartawan dari Komunitas Media Pengadilan dan Kejaksaan. [bed]

Tags: