Kala Calo Kian Berani Bayangi Balai Uji Kir Wiyung

Gerombolan biro jasa atau calo berdiri di akses pintu masuk UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor Wiyung, Selasa (31/1) kemarin. [Gegeh Bagus Setiadi/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
“Mau uji kir, Pak? Biar kita yang urus…,” kata seseorang sambil menghampiri sopir mobil pick up bak terbuka yang hendak masuk ke Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) Wiyung Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Selasa (31/1) kemarin.
Orang itu adalah biro jasa atau calo yang tengah menawarkan jasa mengurus keperluan uji kir di tempat itu. Praktik percaloan di tempat itu memang telah ada sejak lama. Tak sedikit para sopir atau pemilik kendaraan mengeluhkan keberadaan calo. Sebab, mereka tak jarang memaksa pemohon uji kir.
Dari Pantauan Harian Bhirawa, puluhan orang bergerombol di sekitar pintu masuk UPTD PKB Wiyung. Begitu melihat mobil melintas, mereka pun berlomba mengacungkan tangannya seakan mencari ‘mangsa’. para calo itu tanpa sungkan langsung menghampiri orang yang hendak masuk ke halaman tempat uji kir.
Bahkan, sebagian sudah menunggu mangsa di depan pintu masuk. “Begitu kami hendak masuk, mereka sudah langsung menawarkan,” kata pria yang mengaku bernama Yudi saat ditemui di lokasi.
Keberadaan para calo pun semakin leluasa mengingat jalan Wiyung menuju Menganti tidak sepenuhnya dibuka. Sebab, jalan tersebut belum seluruhnya tuntas untuk digunakan pengguna jalan. Sehingga, Jalan yang telah beraspal tersebut menjadi lahan parkir yang hendak melakukan uji kir.
Mereka ada yang berdiri di tengah jalan untuk menghentikan pengemudi. Semula keberadaan mereka memang tak telihat di tengah jalan. Begitu ada kendaraan, mereka keluar dari sarangnya.
Mirisnya, dilokasi yang sama juga terlihat polisi yang sedang mengatur lalu lintas dan mengarahkan pengemudi yang hendak uji kir. Praktik percaloan tersebut seakan menjadi hal yang biasa terjadi di UPTD PKB Wiyung. Mereka begitu berani beroperasi di tempat itu.
Uniknya, ketika wartawan Harian Bhirawa melintas dengan mengendarai sepeda motor juga tak luput dari tawaran ‘sang calo’. Kejadian tersebut tak disia-siakan. Terjadilah interaksi dengan salah satu calo. Mereka menawarkan waktu lebih cepat dan instan. Calo menawarkan beberapa paket dengan tarif Rp 150 ribu sampai Rp 200 ribu untuk yang tidak membawa KTP sesuai STNK mobil. “Pokoknya terima beres dan tidak lama waktunya. Bisa ditunggu kok,” cetusnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Irvan Wahyudrajat mengakui masih adanya biro jasa atau calo yang berada di UPTD PKB Wiyung. Namun, keberadaan para calo tersebut diakui tidak bisa merangsek masuk hingga proses uji kir.
“Mereka (para calo, red) kebanyakan warga daerah situ juga dan tidak sampai masuk kedalam,” katanya.
Dengan adanya calo tersebut, menurut Irvan, Pemkot Surabaya berencana merekrut driver uji kir di tahun 2017. Dengan adanya driver nantinya bisa menekan keberadaan para biro jasa yang masih beroperasi.
“Selama ini kan masih ada saja tudingan adanya calo. Nah, dengan adanya driver ini nantinya demi menekan keberadaan mereka dan sebagai bentuk peningkatan pelayanan,” ujarnya.
Menurut dia, di tahun ini akan merekrut driver uji kir sebanyak enam orang. Sebagai percobaannya nanti ditempatkan di UPTD PKB Tandes. “Hal ini karena di Tandes karena banyak truk. Kalau di Wiyung kami masih perbaiki niaganya terlebih dahulu,” ulasnya.
Irvan memastikan, dengan adanya driver uji kir nantinya para pemilik mobil hanya menunggu diruang tunggu yang telah disediakan. Jikalau pemilik mobil tidak puas dengan pelayanan bisa langsung komplain kepada petugas uji kir. “Jadi, nantinya bisa steril dari orang luar termasuk biro jasa di saat proses pengujian,” pungkas Irvan. (geh)

Tags: