Khulaim Junaedi.
Sidoarjo, Bhirawa
Karier politik bagi Khulaim Junaedi ibarat roda berputar. Kadang di bawah dan terkadang ada di atas. Kalah dua kali dalam perebutan Wakil Ketua DPRD dan perebutan Ketua DPD PAN Sidoarjo oleh rival yang sama Emir Firdaus. Kekalahan ini membuatnya banting setir buka Warung Darjo.
Ada yang meledeknya Kalah Tarung Buka Warung agar tetap survive. Politisi PAN yang sudah 15 tahun terjun politik ini sebenarnya petarung sejati, dalam merebut jabatan partai, dirinya tidak pernah setengah-tengah. Tetapi keberuntungan tak berpihak padanya.
Mantan Ketua PAN Sidoarjo dan Wakil Ketua DPRD ini pernah kalah saat berusaha mempertahankan Wakil Ketua DPRD. Kekalahan berikutnya dalam perebutan pekan lalu di mimbar Musda PAN, gagal menjadi ketua dewan. PAN memilih Dzul Himam menjadi ketuanya.
Khulaim dan istrinya membuka Warung Darjo diperumahan Taman Tiara, Sidoarjo. Bila usaha yang baru dikaitkan dengan kekalahan dalam perebutan jabatan partai, diakui juga tidak sepenuhnya keliru. ”Saya santai saja, dengan membuka warung dapat menenangkan pikiran. Ini juga salah satu promosi menu khas Sidoarjo,” ujarnya.
Anggota Komisi B DPRD Sidoarjo ini berniat untuk mencoba peruntungan dalam Pileg DPRD Jatim. Kalau niat ini berjalan, lagi-lagi akan berivalitas dengan Emir Firdaus yang akan berebut satu tiket DPRD Jatim di dapil yang sama, Dapil I Surabaya-Sidoarjo.
Mengingat Pemilu masih tiga tahun lagi, Khulaim mencoba mengusir kejenuhan dengan membuka Warung Darjo. Namun usaha ini diseriusi betul. Ini bukan usaha main-main. Bila Warung Darjo sukses akan membuka warung-warung di tempat lain.
Sidoarjo diakui mempunyai menu masakan khas asli yakni masakan tambakan seperti pepes udang dan ikan, bandeng dan cukil bumbu kuning, kare kepiting dan sebagainya. Sebagai anggota dewan dua periode, Khulaim sudah menjelajahi kuliner daerah dalam Kunker DPRD, tetapi tidak Satupun bercitarasa tambakan. Karena itu warungnya diberi nama Warung Darjo untuk menunjukkan ciri kedaerahan. [hds]
