Kali Keempat, Jatim Raih Penghargaan SLHD

5-peta-jawa-timur-jatimPemprov Jatim, Bhirawa
Usaha Pemprov Jatim yang getol memperhatikan aspek lingkungan hidup akhirnya membuahkan hasil gemilang. Buktinya, pemerintahan paling ujung timur pulau Jawa itu mendapatkan penghargaan tertinggi dalam penyusunan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) secara nasional pada 2013.
Pemprov Jatim mampu mempertahankan untuk ketiga kalinya setelah pada 2010, 2011, dan 2012 mendapat penghargaan serupa. Rencananya  penghargaan tersebut akan diserahkan langsung di Istana Wakil Presiden RI, Kamis (5/6)  hari ini. Wakil Gubernur Jatim Drs Saifullah Yusuf yang akan menerima penghargaan SLHD itu dari Wakil Presiden RI Boediono.
Khusus untuk penghargaan SLHD, Kementerian LH memberikan penghargaan kepada tujuh provinsi yang dinilai terbaik. Tiga besar provinsi yang terbaik SLHD adalah Sumatera Barat, Jambi, dan Jawa Timur.
Selain pemberian penghargaan SLHD, pemerintah pusat melalui Kementerian LH juga memberikan beberapa kategori penghargaan di bidang lingkungan hidup, yakni penghargaan Kalpataru, Adipura dan Adiwiyata.
Kategori penghargaan Adipura, di Jatim dari 38 kabupaten/kota yang memperoleh penghargaan sebanyak 30 kabupaten/kota lolos dengan passing grade yang telah dinaikkan.  Jika sebelumnya ada empat kabupaten/kota yang mendapatkan Anugerah Adipura Kencana, kini ada delapan kabupaten kota. Untuk kategori Kota Metropolitan diraih Kota Surabaya, kategori Kota Besar diraih Kota Malang.  Kategori Kota Sedang diraih Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Jombang, Kota Madiun, dan Kota Probolinggo. Sedangkan kategori Kota Kecil diraih Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Tuban.
Sedangkan kabupaten/kota yang mendapatkan penghargaan Anugerah Adipura sebanyak 22 kabupaten kota. Kategori Kota Sedang diraih 7 kabupaten/kota dan kategori Kota Kecil sebanyak 15 kabupaten/kota. Sementara plakat Adipura diraih TPA Kota Pasuruan.
Sekadar diketahui, pada 2014 sebanyak delapan kabupaten/kota belum mendapatkan penghargaan Adipura seperti Kota Mojokerto, Kota Batu, dan Kabupaten Jember seharusnya masuk dalam kategori Kota Sedang, juga ada Kabupaten Kediri, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Blitar,Kabupaten Ponorogo, dan Kabupaten Bondowoso yang seharusnya masuk pada kategori Kota Kecil.
Sementara, kategori penghargaan Adiwiyata Mandiri di Jatim diraih 19 sekolah seperti Kabupaten Gresik (SD Semen Gresik, SMP Negeri 1, SMP Negeri 3, SMA Negeri 1 Kebomas, dan SMK Semen Gresik), Kabupaten Pasuruan (SD Negeri Nongkojajar 1, SMA Negeri 1 Gondangwetan), Kabupaten Malang (SD NEgeri Panggungrejo 04), Kabupaten Probolinggo (SDN Mangunharjo 12, SDN Sumberwetan 2, SMA Negeri 1, dan SMA Negeri 3), Kota Mojokerto (SD Negeri Wates 2), Kabupaten Blitar (MI Negeri Ngaringan), Kabupaten Probolinggo (SMA Negeri 1 Dringgu, SMA Tunas Luhur – Paiton), Kota Surabaya (SMK Katolik Mater Amabilis), Kabupaten Madiun (SMP Negeri 1 Mejayan), dan Kabupaten Sumenep (SMP Negeri 1).
Kepala BLH Jatim Indra Wiragana SH mengatakan passing grade penilaian untuk meraih penghargaan pada tahun ini cukup berat dibandingkan sebelumnya. Namun banyak daerah di Jatim mampu lolos. “Pemprov Jatim dan pemkab/pemkot mampu memberikan data lengkap. Ditunjang dengan SKPD yang mampu dan memahami pentingnya koordinasi serta tingginya komitmen kepala daerah,” katanya.
Penghargaan ini sebagai bukti Pemprov Jatim secara sungguh-sungguh telah  memperhatikan dan peduli terhadap persoalan lingkungan hidup. “Tanpa memperhatikan aspek lingkungan, pembangunan di setiap wilayah di kabupaten/kota tidak akan memiliki arti yang cukup besar,” katanya. [rac]

Tags: