Kali Punggul Meluap, Jalan Desa Putus

Bojonegoro, Bhirawa
Akibat luapan kali punggul yang mengalir ke Bengawan Solo melintas di Desa Pilanggede, Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro, membuat jalan desa tersebut longsor lantaran tidak mampu menahan derasnya air. Akibatnya, akses jalan desa tersebut terputus sepanjang 10 meter. Lokasi jalan putus udah mulai ditangani, diberikan pengaman sementara berupa police line dan pagar bambu.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun kondisi jalan saat ini terputus. Warga yang hendak berangkat bekerja pun harus memutar dan warga terisolasi. “Jalan putus sejak Senin lalu saat hujan deras menguyur wilayah sekitar,” ucap Marsudi, salah satu warga pilanggede Balen.
Ia mengatakan, longsor terjadi selepas Ashar. Sebelumnya terjadi hujan dengan intesitas tinggi.Sehingga ketahanan tanah di lokasi tersebut tidak kuat untuk menahan beban berat. “Ambrol setelah ashar. Karena hujan selama dua jam. Hujannya sangat deras,” kata sambil melihat lokasi terjadinya longsor, Rabu (23/11).
Marsudi menambahkan, awal mula longsor hanya terjadi di bagian timur. Namun merembet ke barat jalan desa setempat. Sehingga jalan makadam pun putus total.Selain itu tanah sekitar lokasi penuh dengan lumpur dan lembek. Untuk itu perlu segera dilakukan perbaikan dan dibuatkan jembatan.
Terpisah, Kepala Desa Pilanggede, Yaskun menjelaskan, longsornya jalan tersebut dikarenakan air hujan dan kiriman dari desa tetangga seperti Desa Lengkong, Kedungdowo, Sekaran dan Sarirejo membuat jalan tidak mampu menahan air. “Jalan tidak mampu menahan banyaknya air, sehingga terjadi longsor,” jelasnya.
Yaskun mengatakan, awalnya air dilewatkan ke pipa besar yang ada di bawah jalan, supaya air dapat mengalir ke bengawan dengan lancar. Apabila air bengawan solo naik seperti beberapa hari yang lalu, cekdam yang sekarang masih proses pengerjaan langsung ditutup. “Sehingga air tidak sampai merendam 800 hektar tanaman milik petani, yang sekarang mulai brobot (berbulir),” terangnya.
Upaya tersebut sangat membantu petani, karena dilakukan buka-tutup. Jika ada 10 unit pompa, air bisa cepat dialirkan ke Bengawan Solo. Selain itu, jelas Yaskun, yang sebelumnya dipasang enam pipa, sekarang sudah ditambah 12 pipa besar. “Jadi sekarang sudah ada 18 pipa yang ditanam dibawah jalan desa tersebut,” kata,dia..
Ditambahkan, meskipun pihak desa sudah berupaya maksimal menyelamatkan tanamanan petani, namun masih ada sekitar 15 persen lahan pertanian yang tidak bisa terselamatkan. [bas]

Warga sekitar saat melihat jalan desa pilanggede Balen Bojonegoro yang putus. (achmad basir/bhirawa)

Rate this article!
Tags: