Kalsium Sebagai Tabungan Masa Depan Tulang

Perlunya penggunaan MOC untuk menjaga tulang sampai usia senjaSurabaya, Bhirawa
Bagi yang sering makan daging, atau minum soft drink dianjurkan untuk ekstra hati-hati. Hal ini dikarenakan makanan, serta minuman tersebut bersifat asam (pH di bawah 7) dan untuk menetralkan asam dari makanan, tubuh secara otomatis akan mengambil kalsium dari tulang. Kondisi asam berlebih dan berlangsung terus menerus, bisa membuat tulang keropos.
Kalsium merupakan mineral yang paling banyak ditemukan dalam tubuh manusia. Rata-rata tubuh manusia dewasa mengandung sekitar 1 kiogram unsur kalsium, sekitar 99 persen terdapat pada jaringan tulang dan gigi, sisanya ada dalam darah dan jaringan lunak. Selain sebagai pembentuk dan pelindung tubuh, tulang juga memiliki fungsi sebagai reservoar (penyimpan cadangan) kalsium dalam tubuh.
Head of Health Food Dept PT CNI Ronald Iskandar mengemukakan, bahwa kebutuhan kalsium setiap orang berbeda-beda, anak-anak membutuhkan sekitar 800 mg/hari, remaja 1.200 mg/hari, dewasa 1.000 mg/hari, ibu hamil dan menyusui 1.200 mg/hari, dan usia lanjut/menopause 1.200 mg/hari. “Apa yang terjadi jika tubuh kita kekurangan kalsium? kekurangan kalsium dalam jumlah besar akan memicu terjadinya pengeroposan tulang (osteoporosis). Kalsium dalam tubuh berperan sebagai elemen kepadatan tulang. Oleh karena itu, kalsium mampu membentuk kerangka yang mampu menanggung berat badan,” jelas Ronald.
Setelah usia 20 tahun, tubuh manusia mulai mengalami kekurangan kalsium sebanyak 1% per tahun, dan terjadi penyusutan yang lebih besar di atas usia 50 tahun, sebesar 30%. Kehilangan akan mencapai 50% saat mencapai usia 70 tahun dan selanjutnya akan terus mengalami masalah kekurangan kalsium. Perusakan tulang lebih cepat daripada perbaikan tulang. Dan kepadatan tulang maksimal dibentuk pada usia 30 tahun.
Saat tubuh kekurangan kalsium, pergerakan tidak normal akan terjadi pada seluruh otot licin dan otot jantung sehinga tubuh kehilangan kelincahan, keseimbangan, gerakan, dan kemampuan koordinasi. Gerakan tubuh ditentukan oleh stimulasi otot tulang, sementara rangsangan otot tulang timbul karena peran kalsium. Jadi, jika asupan kalsium dalam tubuh tidak memadai, maka dapat terjadi nyeri pada otot tulang. Kekurangan kalsium juga dapat memicu penurunan kekebalan tubuh sehingga imunitas tubuh berkurang dan tubuh lebih mudah diserang penyakit.
Menurut data, rata-rata konsumsi kalsium orang Indonesia adalah sekitar 254 mg/hari, sedangkan rata-rata kebutuhan kalsium adalah 1.000 mg/hari. Artinya, kadar konsumsi kalsium tersebut masih sangat kurang. Untuk memenuhi kebutuhan kalsium harian, bahkan dari makanan yang kaya kalsium, belumlah cukup, karena itu diperlukan tambahan dari suplemen kalsium.
Ronald menjelaskan, bahwa PT Citra Nusa Insan Cemerlang (CNI) memilik produk makanan kesehatan unggulan seperti suplemen kalsium dari bahan alami yang aman di konsumsi, yaitu CNI Marine Organic Calcium (MOC) yang merupakan sumber kalsium alami (organik), yaitu kalsium coral yang berasal dari coral laut (hewan-hewan kecil laut) perairan kepulauan Okinawa, Jepang. Hewan ini memakan ion mineral laut dan kemudian mengeluarkannya dalam bentuk coral.
Selain alami, produk ini kaya kalsium beserta 73 mineral lainnya antara lain magnesium, fluor, besi, mangan, selenium, seng (zinc), dan lain-lain. Kalsium dalam MOC tersedia dalam partikel kecil dalam bentuk ion sehingga mudah diserap tubuh. Dalam tubuh, kalsium juga diedarkan melalui aliran darah dalam bentuk ion.
Ronald juga menambahkan dalam MOC juga dilengkapi vitamin D3 untuk membantu penyerapan kalsium. Setiap tablet MOC mengandung 200 mg kalsium dan 100 iu vitamin D3. Untuk pencegahan osteoporosis, dapat dikonsumsi 3 x 1 tablet sehari, anak-anak 2 x 1 tablet sehari, ibu hamil/menyusui/menopause 3 x 2 tablet sehari. “Nah, penuhi kebutuhan kalsium harian Anda dan mulailah ”menabung” kalsium sejak usia dini agar terhindar dari osteoporosis. Tentunya dibarengi dengan olahraga dan gaya hidup sehat, misalnya tidak merokok dan tidak minum alkohol,” kata Ronald.
Salah satu konsumen setia CNI Septina Dwiputranti F yang berasal dari Blitar mengatakan awalnya dia merasa yakin dengan kesehatan tulangnya. Di usianya yang menginjak 37 tahun, dia merasa bahwa tidak mungkin terserang osteoporosis. Apalagi dia tidak pernah merasakan keluhan apa pun pada tulang. “Di benak saya, osteoporosis pastilah diderita oleh orang lanjut usia (di atas 40 tahun). Setelah mengikuti seminar kesehatan tentang osteoporosis dan CNI Marine Organic Calcium (MOC), saya pun tersadar,” ungkapnya.
Septina menyadari bahwa osteoporosis ternyata dapat menyerang segala usia dan tiada gejala apa pun di awalnya sehingga disebut juga the silence disease. “Saya menjadi buktinya! Ketika pemeriksaan kepadatan tulang dengan alat BDM (Bone Density Meter), ternyata skor kepadatan tulang saya –2,4,” ungkapnya.
Hal itu berarti dirinya sudah terkena osteopenia (gejala awal osteoporosis). Setelah mengetahui keadaan tersebut, Septina mengonsumsi CNI Sun Chlorella 3×2, Ester-C Plus 2×2, dan MOC 2×2 tablet/ hari secara rutin. “Luar biasa! Pada pemeriksaan berikutnya kondisi kepadatan tulang saya menunjukkan peningkatan,” ujarnya senang.
Sebulan setelah pemeriksaan pertama, skor kepadatan tulang Septina -1,8 dan sebulan kemudian skornya -1,1. “Kini saya lebih optimis akan melewati hidup dengan tulang yang kuat,” yakinnya. [ma]

Tags: