Kamera CCTV Pantau Jalan Langganan Macet

Petugas-Dinas-Perhubungan-Dishub-Kota-Surabaya-saat-memantau-lalu-lintas-melalui-Surabaya-Intelligent-Transport-System-SITS-di-Terminal-Bratang-Senin-134.-[Gegeh-Bagus/bhirawa].

Petugas-Dinas-Perhubungan-Dishub-Kota-Surabaya-saat-memantau-lalu-lintas-melalui-Surabaya-Intelligent-Transport-System-SITS-di-Terminal-Bratang-Senin-134.-[Gegeh-Bagus/bhirawa].

Surabaya, Bhirawa
Kecanggihan teknologi mulai dipakai pemkot Surabaya dalam melayanai masyarakat,. Salah satunya sistem Surabaya Intelligent Transport System (SITS) yang dioperasikan Dinas Perhubungan(Dishub) untuk memantau dan mengatur lalu lintas. Bagaimana kerja tim yang berpusat di kantor terminal Bratang ini bekerja? Wartawan Bhirawa, Gegeh Bagus Setiadi melaporkannya.
Siang itu terlihat  13  petugas  Dishub sedang memelototi  beberapa layar monitor. Mereka adalah tim bagian data Traffic Management System yang mengopersikan SITS. Sistem ini didukung 58 CCTV yang terpasang di sejumlah titik  pantauan lalu lintas se Surabaya.
Salah satu Petugas SITS, Sufrizal Yusuf mengatakan, dari 58 yang bisa dikontrol dari layar monitor yang paling padat lalu lintasnya di kawasan Jalan A Yani, tepatnya di depan Dolog. Di titik tersebut selalu padat karena kendaraan yang mau kea rah Jalan Jemursari ini harus berhenti di traffic light (TL).
” Di titik ini yang selalu padat arus lalinnya. Dishub berencana akan melebarkan jalan yang terhalang lajur KA (kereta api). Dishub akan mengkoordinasikan terlebih dahulu oleh pihak PT KAI,” ujar Sufrizal ketika ditemui Bhirawa di sela melihat gambar yang terus bergerak tersebut, Senin (13/4).
Sufrizal memang hafal betul dimana saja dan setiap jam berapa yang sering terjadi kepadatan arus lalu lintas. Dibalik berdirinya SITS, Surabaya dinobatkan sebagai salah satu kota terbaik pada Peningkatan e-Government Indonesia (PeGi) pada tahun 2012 lalu.
Dishub Surabaya terus berupaya berkontribusi pada pemeringkatan PeGI dengan inisiatif memanfaatkan Teknologi Informasi dan komunikasi dalam program-program pembangunan sistem cerdas (intelligent) untuk manajemen dan rekayasa Lalu-Lintas.” dari 13 pegawai di SITS dibagi dalam tiga sift yakni pagi, sore, dan malam,” tambahnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Irvan Wahyu Drajad mengatakan, pemantauan dan pengaturan lalu lintas di Surabaya bisa dilakukan dengan satu titik. Selain memantau, Irvan menambahkan, kondisi kepadatan atau kelancaran arus lalu lintas, sistem itu juga sangat berguna untuk memantau pengamanan di Surabaya. Melalui Dishub, Pemkot Surabaya terus berkomitmen mengembangkan sarana dan prasarana tersebut.
“Tujuannya sangat jelas, yakni memberikan pelayanan terbaik ke masyarakat. Pemkot Surabaya selalu berusaha menciptakan rasa aman di Kota Pahlawan ini,” tuturnya yang baru menjabat Plt Kadishub Surabaya ini pada Bhirawa.
Menurut Irvan, kamera itu juga dihubungkan ke pusat Regional Traffic Management Center Polda Jatim. Hal Ini untuk mengantisipasi tindak kriminal. ” Bahkan tak menutup kemungkinan hal itu juga untuk menganalisa terjadinya kecelakaan lalu lintas,” tambah Irvan.
Pengembangan berbagai aplikasi ITS (IntelligentTransportation System) sebagaimana yang dilakukan negara maju lainnya. Pada tahap ini, Irvan menegaskan, data traffic tidak saja menjadi alat pengatur lalu-lintas, tetapi juga menjadi wahana informasi publik dan sumber data optimasi transportasi.
“Masyarakat dapat menikmati informasi melalui SMS server, display VMS di jalan, GPS dan termasuk Kios Lalu-Lintas. Dishub dan Kepolisian memanfaatkan integrasi CCTV dan ATCS-ITS untuk crime detection system dan penindakan pelanggaran,” urainya. (geh)

Tags: