Kampanye #2019PilpresCeria di CFD Surabaya

Ketua KPU Jatim Eko Sasmito, Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan, Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Arif Rahman, Ketua Bawaslu Jatim M Amin dan Devisi SDM dan Partisipasi Masyarakat KPU Jatim Gogot Cahyo Baskoro pelepasan merpati pada acara Deklarasi Kampanye Damai 2019, mengusung tema, “Kampanye Anti Sara dan Hoax untuk Menjadikan Pemilih yang Berdaulat Agar Negara Kuat” di KPU Jatim Jl Tenggilis Surabaya, Minggu (23/9). [trie diana]

Pemilu Berdaulat Anti Hoax dan SARA
Surabaya, Bhirawa
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim menggelar deklarasi kampanye damai 2019, Minggu (23/9) kemarin. Deklarasi ini dihadiri seluruh Komisioner KPU Jatim, Kapolda Jatim, Pangdam V Brawijaya, DPRD Jatim, Kadin Jatim serta perwakilan 16 partai politik kontestan Pemilu 2019. Deklarasi ini mengusung tema, ‘Kampanye Anti Sara dan Hoax untuk Menjadikan Pemilih yang Berdaulat Agar Negara Kuat’.
Dalam deklrasinya, seluruh perwakilan juga menandatangani prasasti komitmen kampanye damai. Tak hanya itu, ada pelepasan belasan merpati sebagai simbolis. Setelahnya, semua partisipan melakukan konvoi jalan kaki sepanjamg 3 km, start dari Kantor KPU Jatim dan finish lagi di Kantor KPU Jatim.
Ketua KPU Jatim, Eko Sasmito menyampaikan kalau deklrasi ini tidak hanya di Jatim namun seluruh Indonesia. Deklarasi ini juga menandai awal kampanye yang berakhir sampai 13 April 2019. Terkait pemilihan tema, KPU ingin menciptakan demokrasi yang sehat. “Anti sara, anti hoax, tagline ini menunjukkan adanya pemilih berdaulat, negara kuat,” katanya.
Eko juga mengimbau agar semua persoalan yang ada nantinya pada proses pemilu bisa diselesaikan sesuai peraturan perundang-undangan. Harapannya, Pemilu 2019 bisa guyub rukun seperti Pilkada 2018. “Tak hanya itu, peningkatan partisipasi yang cukup besar. Yakni, dengan adanya peningkatan hingga 7 sampai 8 persen,” terangnya.
Ketua Bawaslu Jatim M Amin menyampaikan jika awal memulai proses itu baik, maka kemungkinan besar bisa lancar. Hal itu ditandai dengan deklarasi kampanye damai menolak hoax dab SARA. “Hari ini (kemarin, red) kita awali masa kampanye dengan niat damai dan tolak politisasi Sara,” pungkas Amin.
Sementara itu ribuan warga yang hadir dalam Car Free Day (CFD) di Taman Bungkul, Kota Surabaya menyambut hangat kampaye #2019PilpresCeria, Minggu (23/9). Mereka bahkan berebut bunga dan stiker yang dibagikan komunitas milenial dan Aliansi Pelajar Surabaya, yang mengkampanyekan aksi ini.
“Kami pemilih pemula dan milenial bersama Aliansi Pelajar ingin mengajak warga Surabaya agar ceria menghadapi pilpres. Ini sebagai tindak lanjut seminar #2019PilpresCeria di Garden Palace beberapa waktu lalu,” kata Ketua Aliansi Pelajar Surabaya, Seno Bagaskoro, ditemui disela-sela aksi.
Pihaknya ingin mengajak masyarakat Surabaya menghadapi pilpres dengan ceria. Narasi yang disebarkan harus positif, bukannya menyebar narasi permusuhan serta berita hoax. “Siapapun pilihannya yang penting menuju Indonesia sama-sama maju,” jelasnya.
Acara bagi-bagi bunga ini jadi pintu awal untuk melakukan kegiatan lain. “Kami akan menggandeng elemen masyarakat lainnya untuk menyebar energi positif pilpres ceria. Kami merasakan anak muda banyak yang golput. Siapapun yang dipilih tetap ceria jangan bermusuhan,” kata dia.
Menurut Seno, siapapun pilihannya, Pilpres harus dihadapi dengan penuh keceriaan. Masyarakat diminta ceria dengan melihat rekam jejak calon. “Yang penting jangan golput. Siapapun pilihannya sah-sah saja. Masih ada waktu untuk mencermati calon sebelum menentukan pilihan,” ujarnya.
Sementara itu, Fahya Maulida, 18 tahun, salah satu mahasiswi kedokteran sebuah perguruan tinggi swasta Surabaya yang kebetulan menerima bunga berharap gerakkan #2019PilpresCeria mampu mewujudkan Pilpres yang penuh dengan gagasan dan keceriaan.
“Saya tadi kaget kok ada gerakan seperti ini. Setelah saya amati ternyata gerakkan ini adalah imbauan agar pemilih bisa menghadapi Pilpres dengan penuh keceriaan, bukan menyebar kebencian apalagi fitnah,” kata dia.
Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan mengapresiasi para partisipan parpol (partai) politik atau peserta kampanye yang mengenakan pakaian adat khas Jatim. Pihaknya pun berharap dengan keanekaragaman kultur dan budaya masyarakat Jatim, kedepan bisa mewujudkan kampanye secara damai. Luki beserta Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Arif Rahman mengajak seluruh warga Jatim dalam pelaksanaan kampanye yabg damai.
Selain itu, Luki mengimbau masyarakat untuk menghindari informasi maupun berita yang berbau hoaks, hate speech (ujaran kebencian) dan politik fitnah. Dengan harapan pelaksanaan kampanye dari awal sampai pada tanggal 13 April 2019 mendatang bisa berjalan dengan lancar dan damai.
“Saya bersama Panglima (Pangdam) siap mengamanankan secara maksimal, terutama dalam menghadapi berita hoaks, politik yang mengandung SARA dan masalah berita yang betul-betul mengganggu di media-media. Kami akan tindak tegas dan kami sudah perintahkan seluruh Kapolres untuk memantau bersama-sama Panwas untuk pelaksanaan kegiatan ini,” tegas Irjen Pol Luki Hermawan..
Alumnus Akpol 1987 ini mengedepankan Tim Cyber Patrol dan memerintahkan Polres jajaran untuk memantau berita maupun informasi yang menyimpang. Bahkan dalam kegiatan pemantauan terhadap penyimpangan-penyimpangan dalam pelaksanaan kampanye Pemilu 2019. “Kita ada Tim Cyber Patrol untuk memonitor terus perkembangan yang ada. Kami berharap media juga betul-betul membantu kami dalam menciptakan rasa aman dan kondusif di wilayah Jatim,” harapnya.
Luki juga mengimbau dan mengajak warga Jatim agar menaati peraturan yang sudah ditetapkan sesuai Undang-undang. Baik para peserta dan tim kampanye untuk bisa menaati hal itu. Dengan menaati seluruh aturan perundang-undangan yang ada, Luki yakin pelaksanaan Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 di Jatim bisa berjalan lancar, aman dan kondusif. [Iib,geh,bed]

Tags: