Kampanye Gelar Nobar

karikatur ilusrtrasi

Liga Champions Eropa, pagelaran hiburan paling seru di dunia, dengan satu milyar lebih “gibol” (penggila bola). Akan menjadi sarana pengumpulan masa pada pemilihan presiden (pilpres) 2019. Murah meriah. Acara nobar tetap digemari walau mulai tayang lewat tengah malam. Cara serupa juga bisa digunakan caleg (calon legislatif) pada pemilu. Acara nobar tetap digemari walau mulai tayang lewat tengah malam, bisa diselingi pidato politik saat jeda 45 menit babak pertama.
Sudah banyak agenda kunjungan bagai door to door, dijalankan calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres). Tekanan politik terasa makin berat, memasuki waktu kritis selama enam bulan terakhir. Juga sudah banyak biaya dikeluarkan, segala strategi telah dilancarkan. Namun terasa masih kurang waktu, kurang biaya dan kurang strategi. Sehingga harus bisa membangun momentum bertemu masyarakat pemilih.
Maka nonton bareng (nobar) Liga Champions Eropa 2018, patut menjadi pilihan. Cara ini lebih murah, hanya menyediakan layar lebar, dengan hidangan sekadarnya (kopi dan aneka kuliner daerah). Terdapat enam (raksasa) klub yang akan menjadi perbincangan “gibol” (peng-gila bola) di seluruh dunia. Spanyol punya klub kesohor FC Barcelona. Inggris memiliki Liverpool FC, dan Manchester City FC). Jerman punya Bayern Muenchen. Serta Italia punya Juventus. Di Perancis, ada Paris Saint Germain (PSG).
Liga Champions Eropa, melebihi pagelaran apapun, termasuk mengalahkan Miss World maupun ajang pembagian piala Oscar. Dalam hal rating siar televisi, tiada penonton yang melebihi keramaian piala Champions. Di Indonesia, publik “gibol” (peng-gila bola) yang tersebar di berbagai daerah ditaksir sebanyak 150 juta-an. Liga Champions diikuti pemuncak liga di negara-negara Eropa yang memiliki fans “gibol” fanatik. Tak terkecuali 150 juta jiwa “gibol” di Indonesia. Damai lintas suporter.
Lebih dari dua dekade, televisi Indonesia telah tayang langsung beberapa liga utama negara-negara Eropa. Diantaranya, League Premier (Inggris), Serie A (Italia), serta La-Liga (Spanyol). Selusin klub (diantara 16 besar peserta Liga Champions) memiliki fans fanatik di Indonesia. Diantaranya, Real Madrid yang ditinggalkan Christiano Ronaldo (CR-7), dan Manchester United (Inggris). Seolah-olah telah memiliki hubungan emosional dengan “gibol” Indonesia.
Berbagai jersey (berupa kostum) bertebaran di Indonesia. Berupa baju kaos, jaket, sampai stiker. Walau sebagian besar dibuat sendiri (secara tidak resmi). Tetapi hal itu telah cukup menunjukkan “ke-gila-an” terhadap peserta Liga Champions. Bahkan “ke-gila-an” fans fanatik Indonesia memperoleh balasan setimpal. Misalnya, beberapa laman resmi klub dan pemain berkelas dunia (CR-7) meng-apresiasi fans Indonesia.
Perbincangan klub maupun bintang utama lapangan tak kalah seru dengan urusan politik. Misalnya, (semusim lalu) kekalahan telak Barcelona FC oleh PSG (Paris Saint Germain) dengan agregat 4-0. Itu tak habis dibahas selama sepekan, di warung kopi dan berbagai cafe. Lebih lagi kini PSG memiliki Neymar Jr, yang pindah dari FC Barcelona. Liga Champions, terbukti memiliki magnet lebih kuat dibanding sinetron India. Dapat diandalkan menjadi media penyambung pesan politik.
Pekerjaan yang harus diselesaikan tim sukses, bukan sekedar mengumpulkan masa. Melainkan merebut pemilih “millenial,” dan golput (golongan putih, tidak suka politik). Idetifikasi pemilih millenial, bukan hanya usia muda, dan awam politik. Namun juga kebutuhan lapangan pekerjaan usai pendidikan, serta butuh wahana ekspresi diri. Termasuk melalui olahraga.
Begitu pula terhadap golput, yang sangat besar, bagai penentu kemenangan. Sebenarnya masih dapat dibujuk (diyakinkan) agar menentukan pilihan dalam coblosan pileg dan pilpres. Sukses membujuk golput, akan meraih kemenangan.

——— 000 ———

Rate this article!
Kampanye Gelar Nobar,5 / 5 ( 1votes )
Tags: