Kampanye Makan Ikan, Santri Tebuireng Panen 4 Kwintal Ikan Lele

Nyai Hj Farida Salahudin Wahid mendampingi santri Tebuireng melakukan panen perdana lele hasil budidaya sendiri di lokasi milik pesantren Tebuireng Jombang. [ramadlan]

Jombang, Bhirawa
Hasil budidaya lele santri Tebuireng Jombang, mulai menunjukkan hasil. Rabu (26/7) pesantren yang didirikan KH Hasyim Asyari ini berhasil panen 4 kwintal dari kolam uji coba yang berada dilingkungan pesantren.
“Alhamduillah setelah pelatihan, santri kemudian melakukan bididaya sendiri dengan beberpa kolam. Dan hasilnya hari ini sebanyak 4 kwintal bisa dipanen dan bisa dikonsumsi untuk kebutuhan kalangan santri dan masyarakat,”ujar Nyai Hj. Farida Salahuddin (istri Gus Sholah) saat menemani santri melakukan panen perdana bersama beberapa pejabat dari BPPP Banyuwangi dan Dinas Perikanan Jombang.
Kepada para santri, Nyai Farida berpesan agar kepercayaan sekaligus tantangan yang diberikan oleh KKP dapat dijaga dengan baik dan amanah. “Minimal, hasil budidaya ikan lele ini nanti harus bisa memenuhi kebutuhan Jasa Boga di Pesantren Tebuireng. Jadi, pondok tidak perlu lagi memesan ikan lele dari luar,” harapnya.
Mudir Pesantren Tebuireng,  Lukman Hakim menambahkan, ikan lele yang dipanen secara perdana merupakan hasil budidaya peserta pelatihan angkatan pertama dan kedua. “Secara keseluruhan, sudah ada 120 orang peserta yang ikut pelatihan. Mereka berasal dari Pesantren Tebuireng dan sembilan pesantren lainnya,” ungkap pria kelahiran Banten ini.
Saat ini, tutur Lukman, Pesantren Tebuireng sedang menyiapkan 24 buah kolam lele berdiameter tiga meter bantuan dari KKP. “Mulai awal Agustus, akan ada 40 kolam yang dikelola untuk usaha budidaya ikan lele,” ujarnya.
Sementara itu, Pengasuh Pesantren Tebuireng KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) mengajak para santri turut berperan aktif mengkampanyekan budaya makan ikan di tengah masyarakat. Pasalnya, konsumsi protein masyarakat Indonesia baru mencapai setengah dari rata-rata konsumsi protein negara-negara lain di dunia.
Salah satu caranya, kata Gus Sholah, adalah dengan meningkatkan budidaya perikanan air tawar berbasis pesantren. Dengan meningkatnya budaya makan ikan, diharapkan akan turut meningkatkan konsumsi protein masyarakat.
Hal itu disampaikan Gus Sholah saat membuka Pelatihan Pembesaran Ikan Lele dengan Sistem Bioflok di Gedung Diklat Pesantren Tebuireng II di Desa Jombok, Kecamatan Ngoro, Jombang, Senin (24/7) awal pekan ini. Pelatihan yang diikuti oleh peserta dari beberapa pesantren di Jombang ini merupakan kerjasama antara Pesantren Tebuireng dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dengan menghadirkan instruktur dari Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Banyuwangi.
Gus Sholah menuturkan, pelatihan yang telah diikuti empat angkatan ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti pada pertengahan November 2016 lalu. “Saat itu, Bu Susi mengajak Pesantren Tebuireng untuk turut berperan aktif membantu pemerintah dalam kampanye budaya makan ikan dan menantang para santri untuk merintis usaha budidaya ikan air tawar,” pumgkas adik Gus Dur ini menyampaikan. [rur]

Tags: