Kampung Tangguh Diharapkan Ikut Andil Awasi Isolasi Mandiri Warga

Kampung tangguh diharap awasi warga yang isolasi mandiri.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Bertambah 13 Positif Terkonfirmasi Covid-19
Probolinggo, Bhirawa
Jubir Satgas Covid-19 kembali menyampaikan data terkini perkembangan Covid-19 di Kota Probolinggo. Melalui siaran langsung di media sosial milik pemerintah kota, dr Abraar Kuddah, Rabu (15/7) malam mengumumkan jika ada penambahan pasien positif terkonfirmasi Covid-19 sejumlah 13 orang.

“Mereka berasal dari hasil tracing yang dilakukan oleh satgas Covid-19. Dengan rincian 11 orang dari kluster PT KTI dan 2 orang dari kluster umum. Mereka kategori orang tanpa gejala (OTG),” urai Abraar

Dokter spesialis bedah yang juga sebagai Plt Direktur RSUD dr Saleh ini juga menyebut tentang istilah baru yang disampaikan oleh Menteri Kesehatan RI. Istilah ODP, PDP, OTG dan konfirmasi akan segera berubah menjadi suspeck, probable, konfirmasi, kontak erat, pelaku perjalanan, discarded, selesai isolasi dan kematian.

“Akan kita bahas dalam waktu tersendiri dalam 2 hari kedepan untuk penjelasan detail tentang istilah yang diubah sesuai permenkes baru tersebut,” katanya.

Dari total 148 pasien positif Covid-19 rinciannya, 13 orang konfirmasi baru, dirawat di RSUD dr Saleh 9 orang, di Surabaya 1 orang, di Situbondo 1 orang, menjadi PDP 1 orang, meninggal baru 1 orang, sembuh 65 orang, dirawat di Probolinggo 76 orang. Kemudian sejumlah 41 orang isolasi mandiri pasca therapi dan dinyatakan kondisinya baik berdasarkan hasil foto thorax dan hasil lab.

Selanjutnya dr NH Hidayati yang turut dalam rilis itu, menerangkan jika kàsus konfirmasi positif tanpa gejala bisa dilakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing minimal 10 hari. Jika ada penyerta ringan dan sedang bisa isolasi mandiri sejak muncul gejala menjadi 13 hari.

“Apabila kondisinya berat, baru dibawa ke rumah sakit rujukan. Jika tanpa gejala 10 hari sejak pengambilan swab nya bisa isolasi mandiri serta dipantau melalui telpon oleh nakes puskesmas. Edukasi disampaikan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama isolasi mandiri, termasuk harus mengukur suhu tubuh tiap pagi dan sore,” kata Plt Kadinkes ini.

Ditekankan oleh tim gugus tugas Covid-19 agar masyarakat tidak terpengaruh serta salah mengartikan new normal, sehingga mengabaikan protokol kesehatan. dr Abraar juga menuturkan jika satgas kuratif dan satgas preventif akan berkoordinasi dengan tiga pilar dalam membantu mengawasi dan memperketat kondisi wilayahnya.

“Satgas RT, RW serta keberadaan kampung tangguh diharapkan bisa ikut andil dalam mengawasi mereka yang isolasi mandiri. Termasuk disiplin penerapan protokol kesehatan, agar penyebarannya tidak semakin bertambah,” urainya.

Ia juga meminta agar tidak ada stigma negatif kepada mereka yang terpapar Covid-19. Pihaknya juga secara massif akan melakukan tracing agar bisa menekan angka penyebarannya.

“Kelurahan Kedung Galeng belum ada yang terkonfirmasi positif dan masih bertahan dengan warna abu- abu di peta sebaran Covid-19. Bisa jadi karena warganya disiplin terapkan protokol kesehatan dan warganya juga kompak peduli dengan lingkungan sekitarnya,”ujarnya.

Hanya satu kelurahan yang bertahan berwarna abu-abu hingga sekarang sejak ditetapkan status darurat Covid-19, yaitu Kelurahan Kedunggaleng di Kecamatan Wonoasih. Di kelurahan tersebut tak satu pun pernah ada pasien kontak erat (ODP), kasus suspek (PDP), bahkan terkonfirmasi positif corona.

Abraar mengatakan, hal itu terjadi diduga karena warganya disiplin menjaga kesehatan dan mematuhi aturan. “Kami terus melakukan tracing. Namun, memang belum ada yang terkonfirmasi positif. Kami harap seluruh kelurahan segera hijau semua,” tutur Abraar.

Lurah Kedunggaleng Achmad Faiz menjelaskan, penduduk di kelurahan itu berjumlah 2.746 jiwa. Mayoritas mata pencarian warga sektor pertanian, peternakan, dan sektor informal. “Sedangkan akses untuk bertemu dengan mau bertemu dengan warga sangat minim, dan mobilitasnya itu cuma lokalan saja,” jelas Faiz.

Kelurahan Kedunggaleng mempunyai dana kelurahan khusus pencegahan Covid-19. Dana ini digunakan untuk penyemprotan rutin disinfektan ke rumah warga, sosialisasi di tingkat pertemuan warga, dan juga memberikan bantuan satu masker untuk satu warga.

“Warga Kelurahan Kedunggaleng selalu berhati-hati, sangat disiplin, dan mematuhi anjuran pemerintah terkait protokol kesehatan. Pihak kelurahan juga tidak henti-hentinya memberikan arahan supaya selalu mematuhi protokol kesehatan. Selalu mencuci tangan memakai masker dengan benar dan selalu menjaga jarak jika berinteraksi dengan orang lain,” tambah Faiz. [wap]

Tags: