Kampung Tangguh Edukasi Jadi Model Baru Pertahanan Lawan Covid-19 Kota Malang

Kampung Tanguh Edukasi menjadi model pertahanan terhadap Civid 19 yang kini digalakan di Kota Malang.

Beri Pembelajaran Psikologi bagi Anak dan Siapkan Rumah Isolasi
Kota Malang, Bhirawa
Kampung Tangguh menjadi benteng pertahanan dalam melawan Covid 19, di kota Malang saat ini sudah hampir merata di seluruh kelurahan. Kini Kampung Tangguh Edukasi menjadi inovasi baru salah satunya Kelurahan Karangbesuki Kecamatan Sukun Kota Malang.
Wali Kota Malang Sutiaji, didampingi Ketua Wawali Sofyan Edi Jarwoko, Ketua Tim Penggerak PKK, Ny. Hj. Widayati, bersama Forpimda Kota Malang, terus melakukan upaya untuk melawan Covid 19, dengan motivasi Kampung Tangguh. Salah satunya adalah Kampung Tangguh RW 4 Poharin di Jalan Terusan Sigura Gura Blok D /174 yang diresmikan Minggu 28/6 kemarin.
Dihadapan warga Sutaji menuturkan, kampung tangguh merupakan benteng pertahanan melawan Covid 19. Bahkan saat ini sudah ada inovasi, yang dikembangkan oleh masyarakat sendiri, salah satunya kampung tangguh edukasi.
Inovasi ini dinilai sangat bagus karena didalamnya ada pembelajaran yang efektif bagi anak-anak. Hanya saja pihaknya menyarankan materi pembelajaran lebih banyak ke psikologi yang berkaitan dengan karakter, khususnya bagaimana anak-anak, mampu menjaga diri untuk hidup bersih dan sehat, menjaga jarak, pake masker harapannya dia bisa mengedukasi orang tuanya.
Kampung Tangguh ini merupakan contoh implementasi dari revolusi mental dengan mengusung semangat gotong royong semua warganya seperti tampak pada Kampung Tangguh RW 4 Poharin, Kelurahan Karangbesuki Kota Malang.
Apalagi masyarakat juga menyiapkan tempat isolasi jika ada pasien yang terkonfirmasi posisitif Covid- 19.
Langkah menyiapkan rumah isolasi ini diapresiasi paling bagus yang selama ini ditemui oleh wali kota dan Wawali Kota Malang. Meskipun di Karangbesuki masih zona hijau. “Kami berharap memang rumah isolasi ini tidak terpakai karena mitigasi kita kuatkan, preventif dan kuratif sehingga tidak masuk nanti ada yang kena covid-19” ujarnya
Sebelumnya Wali Kota Sutiaji, juga meresmikan kampung tangguh Perumahan Tangguh Semeru di Riverside, di kawasan RW 05 Perumahan Riverside Kelurahan Balearjosari Kecamatan Blimbing Malang.
Ia menyatakan bahwa perumahan Riverside sebetulnya telah menjadi perumahan yang tangguh meski tidak diresmikan. “Hal ini dibuktikan dengan kesigapan warganya dalam menangani dan mendampingi warganya yang berstatus konfirm positif dalam menjalani karantina mandiri” ujar Sutiaji.
Ia juga mengatakan jika ketangguhan warga perumahan Riverside patut ditiru oleh masyarakat Kota Malang lainnya; warganya disiplin dalam penerapan protokol covid-19, warganya bahu membahu memberikan bantuan baik logistik maupun spirit kepada terangganya yang sedang karantina mandiri,itu semua wujud nyata ketangguhan lingkungan disini. ” Saya berharap, upaya-upaya yang dilakukan oleh warga sini mampu terus menekan penyebaran virus Covid-19 di Kota Malang,
Segera mengembalikan Kota Malang di zona hijau adalah tujuan utama kita bersama” tegasnya.
Inovasi kanpung tangguh di Kota Malang, semakin bervariasi, dengan menculnya, kampung jahe merah di Kelurahan Mulyorejo dan Kampung Aloevera di Kelurahan Ciptomulyo. “ini menandakan kita memulai aktifitas, tentu dengan protokol covid. Kita tidak boleh berhenti, kegiatan sosial, kegiatan keagamaan, kegiatan ekonomi harus patuh.” Ujar Wali Kota Malang
Kawasan RT 2/ RW 7 Kelurahan Mulyorejo tampak hijau dengan urban farming tanaman jahe merah. Ibu-Ibu PKK yang menginisiasi Urban farming jahe merah ini semakin semangat karena jahe merah ini juga dipercayai bisa menangkal seseorang terserang virus corona atau covid-19.
Sama-sama Urban farming, Kelurahan Ciptomulyo giat menanam lidah buaya atau aloevera. Produk olahan makanan dan minuman juga diproduksi di kampung aloevera ini. Hebatnya lagi kampung aloevera mendapat pendampingan dari kampus dan dukungan CSR yang memadai. Warga yang menjalankan produksi olahan makanan dan minuman juga dilengkapi dengan protokol kesehatan seperti masker, face shield dan sarung tangan. Ini membantu meyakinkan publik bahwa semua produk dihasilkan aman serta higienis.
“Urban farming dan penanaman jahe sangat mendukung terkait bagaimana penguatan imun, kedua pola hidup sehat, sambil saya gini kan saya keliling sambil sosialisasi berkaitan dengan covid-19, yang ketiga saya kan memberikan support ke masyarakat bahwa kalau mau dan ternyata berhasil ada kemauan, asal mau yaaa kita bisa hidup di lingkungan kita sendiri” ujarnya.
Sementara itu Ketua Kampung Tangguh RW 4 Poharin Karangbesuki Asep Tri Pradistyo menyampaikan bahwa kampung edukasi ini untuk mengurangi beban psikologi anak. “Jadi konsep kampung edukasi kami seperti ini. Jumlah siswa dalam kelas kampung edukasi ada 12 anak perhari dengan diatur jarak tempat duduknya dan tetap mematuhi protokol kesehatan. Dalam satu hari hanya ada 1 kelas saja mulai jam 8-10 pagi,” ujar Asep.
Ketua RW 05 Kelurahan Balearjosari, Sugiyanto Kasidi memaparkan berbagai upayanya dalam mendampingi warga yang telah menjalani karantina mandiri. “Sejak warga saya mengabarkan bahwa ia terpapar Covid-19, kami semua telah secara berkala mengirimkan makanan dan kebutuhan lainnya yang diperlukan, semua itu dilakukan agar selama menjalani masa karantina, kebutuhannya terpenuhi serta ia dan keluarganya tidak perlu keluar rumah” jelasnya.
Selain itu ia juga melakukan pengawasan serta terus berkomunikasi pada pasien covid itu untuk memantau perkembangan kesehatannya di rumah dan secara bergilir kami urunan untuk memasok kebutuhan mereka,”tandasnya. [M Taufik]

Tags: