Kampus Ubaya Kombinasikan Keilmuan dengan Kuliner

Chef Diana Chan (tengah) saat mendemokan masakan khas malaysia (Appitiser Jiu Hu Char “Cuttlefish and Yam Bean Stir Fry) dengan menggunakan teknik Molecular Grastonomy.

Peresmian Program Kekhususan Baru

Surabaya, Bhirawa
Inovasi dalam dunia pangan terus dilakukan oleh berbagai pihak. Baik instansi terkait, maupun orang – orang yang ahli di bidangnya. Salah satunya adalah Universitas Surabaya (Ubaya).
Bertempat di gedung perpustakaan kemarin (25/1), Ubaya melakukan peresmian Program Kekhususan Bionutrisi dan Inovasi Pangan yang menginduk pada fakultas tekno-biologi.
Peresmian yang dibungkus dengan talkshow ini dihadiri oleh 230 peserta, yang terdiri dari siswa-siswi SMA/SMK, Guru Pendamping, Pihak Industri, Pihak akademisi dari universitas dan dinas Pemerintah Kota Surabaya. Berbagai narasumber yang hadir Chef Diana Chan, Brand Manager of Tropicana Slim Noviana Halim, PT Indofood CBP Ir. Winarti Tjondro Kusumo, dan Ketua Perhimpunan Penggiat Pangan Fungsional dan Nutrasetikal Indonesia.Prof. C. Hanny Wijaya.
Kampus Ubaya yang diwakili Ketua umum panitia launching program Ruth Chrisnasari memaparkan jika program kekhususan yang diresmikan mempunyai perbedaan dengan program pangan sejenis di Universitas lain. Ubaya menawarkan inovasi pangan salah satunya dengan menerapkan teknologi Molecular Grastonomy. Di mana teknologi tersebut akan mengkombinasikan antara teknik atau ke ilmuan dengan kuliner.
“Program kekhususan ini akan berfokus pada pengembangan produk inovatif dan bernutrisi, salah satunya menggunakan teknik Molecular Gastronomy” papar Ketua Umum Launching Program Kekhususan Bionutrisi dan Inovasi Pangan Ruth Chrisnasari. Lebih lanjut, ia menggambarkan salah satu orang yang menerapkan teknologi molecular grastonomy adalah chef Diana Chan.
Menurut Ruth, pemilihan Chef Diana Chan sebagai icon inovasi pangan dalam acara nya karena Chef Diana mempunyai nuansa yang sama yaitu mengedepankan inovasi dan nutrisi. Dalam kesempatan tersebut, Diana Chan berdemo mengenai ciri khas makanan malaysia bernutrisi yang bernama appitiser Jiu Hu Char (Cuttlefish and Yam Bean Stir Fry).
Menurut Chef Diana Chan Molekular grastonomy lebih menkankan pada improvisasi, inovasi dan teknik. Teknik tersebut, lanjutnya lebih memadukan keilmuan dengan memasak.
Sementara itu, pihaknya juga menggandeng pihak internal untuk bekerjasama seperti fakultas teknik biologi dan fakultas Industri Kreatif.
“Program kami sifatnya multi-disiplin. Karena kami menyadari bahwa suatu produk tidak akan bisa launching sendiri, tanpa adanya sumbangsih dari banyak pihak” jelasnya.
Ia menambahkan, bahwa untuk bisa masuk dalam program kekhususan ini, persyaratan utamanya adalah lulusan SMA dari jurusan IPA, atau lulusan SMK jurusan Kimia, SMK Farmasi, SMK jurusan Tatatboga dan KUliner atau sejenisnya. [ina]

Tags: