Kampus Unitomo Surabaya Bersiap Jadi Pelaksana Uji Kompetensi Wartawan

Wakil Rektor Unitomo Meithina Indrasari saat menandatangani kerja sama dengan Ketua JMSI Jatim Eko Pamuji disaksikan Ketua Dewan Pembina JMSI Jatim Wahid Wahyudi dan anggota Dewan Pers Ahmad Jauhar.

Surabaya, Bhirawa
Universitas dr Soetomo (Unitomo) Surabaya bersiap diri untuk menjadi pelaksana uji kompetensi wartawan (UKW). Kesiapan itu diungkapkan Wakil Rektor Unitomo Meithina Indrasari disela-sela penerimaan penghargaan Unitomo sebagai Kampus Ramah Media dari Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Jatim, Kamis (22/10).

Menurut Mey, kampusnya selama ini telah memiliki perhatian yang tinggi terhadap profesi wartawan. Sebagai salah satu buktinya adalah, Unitomo memberi kemudahan-kemudahan bagi wartawan yang ingin menempuh studi di Unitomo baik untuk jenjang S1, s2 dan S3.

“Silakan teman teman wartawan yang ingin melanjutkan belajar di Unitomo kami akan beri kemudahan-kemudahan,” jelas Mey lagi. Sebagai bentuk komitmen dan kepeduliannya terhadap profesi wartawan, pihaknya juga tengah mengincari peran sebagai pelaksana uji kompetensi wartawan.

“Kami kini sedang berusaha untuk menambah tenaga-tenaga pengajar yang berasal dari kalangan profesional wartawan,” tegas Mey lagi. Langkah itu sebagai persiapan agar Unitomo bisa ditunjuk Dewan Pers sebagai penyelenggaran uji kompetensi wartawan.

Selain mendapat penghargaan, Kampus Unitomo juga menandatangani kerja sama dengan JMSI Jatim

Ketua JMSI Jatim Eko Pamuji mengungkapkan sebagai organisasi baru yang menghimpun media siber, pihaknya akan terus menjaring kerja sama dengan berbagai institusi yang relevan salah satunya adalah kampus.

“Setelah Unitomo, kami akan melangkah dengan mengumpulkan kampus kampus se Jatim,” jelas Eko Pamuji.

Menurut Eko Pamuji, untuk menjadi anggota JMSI, media minimal harus sudah terverifikasi administrasi di Dewan Pers. “Kami jamin semua anggota kami minimal sudah terverifikasi administrasi di Dewan Pers. Kami akan bantu verifikasinya,” tegas Eko.

Sampai saat ini, anggota JMSI Jatim sudah mencapai 25 anggota media siber. Menurut Eko, JMSI tidak ingin semata mencari anggota, tetapi yang diutamakan adalah bagaimana bisa meningkatkan kemanfaatan bagi anggotanya. “Hadirnya organisasi ini adalah memberi kemanfaatan bagi anggotanya, selain tentu kemanfaatan untuk masyarakat,” kata Eko yang juga Sekretaris PWI Jatim.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua PWI Jatim Ainurrahiim mengingatkan ada batas yang jelas antara produk karya jurnalistik dan media sosial. Menurut Ainurahim, yang membedakan adalah aspek klarifikasi dan konfirmasi. “Jadi karya jurnalistik harus jelas konfirmasi dan klarifikasinya,” jelas Ainurrahim.

Lebih lanjut menurut Air, panggilan akrabnya, kebutuhan akan klarifikasi dan konfirmasi itu semakin menemukan relevansinya dengan banyak hoaks yang beredar. “Jangan sampai media ikut-ikutan memproduksi hoaks,” tegasnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Dewan Pembina JMSI Jatim DR Ir Wahid Wahyudi MT. Saat memberi sambutan, Wahid Wahyudi yang juga Kepala Dinas Pendidikan Jatim ini mengingatkan agar media memberi kesejukan di tengah menanasnya atmosfer politik akibat pilkada. Selain memberi ketenangan, media lanjut Wahid juga ikut memberi edukasi kepada masyarakat terkait Covid-19 yang belum juga mereda.

“Media harus ikut mengampanyekan protokol kesehatan,” harap Wahid. (why)

Tags: