Kamseltibcarlantas dengan 5S

Kompol Teddy Candra

Kompol Teddy Candra
Sebagai anggota Satuan Lalu Lintas (Satlantas) tugasnya adalah melaksanakan Turjawali (pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli) lalu lintas. Serta memberikan pelayanan registrasi, identifikasi kendaraan bermotor dan pengemudi, penyidikan kecelakaan lalu lintas dan penegakan hukum di bidang lalu lintas.
Guna memberikan pelayanan maksimal dan merubah mindset (pola pikir) masyarakat akan ketertiban lalu lintas. Kasat Lantas Polrestabes Surabaya, Kompol Teddy Candra memerintahkan seluruh anggota Satlantas beserta jajaran untuk menerapkan 5S dalam menjalankan tugas di lapangan.
“5S itu adalah senyum, sapa, salam, sopan dan santun. Jadi 5S ini harus dilaksanakan anggota Satlantas Polrestabes Surabaya beserta jajaran. Sehingga tercipta kemanan, keselamatan ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas),” kata Teddy.
Kepada Bhirawa Teddy menjelaskan, 5S ini merupakan wujud pelayanan prima Polri terhadap masyarakat. Sebagai pengayom masyarakat, Alumnus Akpol 2002 ini meminta seluruh anggota untuk mengedepankan pendekatan humanis. Sehingga sosialisasi tertib lalu lintas kepada masyarakat akan lebih mudah dipahami dan diterapkan di kehidupan sehari-hari.
“Berbekal pendekatan 5S atau humanis ini, pengendara bisa memahami tata tertib lalu lintas. Dan juga turut dalam upaya menciptakan kamsetlibcarlantas,” ucapnya.
Mantan Kasubbid Provos Bidpropam Polda Jatim ini mengaku, 5S berguna ketika dijumpai pelanggaran lalu lintas yang dilakukan pengguna jalan. Nantinya oleh petugas akan dijelaskan apa saja poin-poin pelanggaran yang dilakukan oleh si pengendara. Dan menjelaskan Pasal apa saja yang telah dilanggar. Dengan begitu masyarakat akan semakin sadar dan tahu tata tertib apa yang telah dilanggar.
Selain itu, sambung Teddy, 5S ini juga dilakukan saat penindakan. Jadi petugas di lapangan akan menjelaskan secara rinci poin-poin apa saja yang dilanggar oleh si pengendara. Serta menjelaskan Pasal apa saja yang telah dilanggar. Dan menjelasan kesalahan apa saja yang dilakukan oleh pengedara (pelanggar), akan dilakukan anggota dengan senyum, sapa, salam, sopan dan santun,” ucapnya.
Pria kelahiran Tanjung Karang, Lampung ini mengaku tidak ada kesulitan dalam mengemban tugas baru di bidang lalu lintas. Selama kurang lebih 16 tahun berdinas sebagai anggota Polri, pihaknya juga sudah menempati jabatan strategis di bidang lalu lintas.
Selain itu pihaknya juga mengapresiasi tingkat kesadaran warga Kota Surabaya dalam berlalulintas. “Surabaya ini lalu lintasnya bisa dikatakan sebagai barometer dibandingkan daerah lain. Kesadaran masyarakatnya sudah bagus dan sudah tertib,” pungkasnya. [bed]

Rate this article!
Tags: