Kanker Payudara Bisa Sebabkan Kematian

3-kankerSurabaya,Bhirawa
Kuantitas kanker payudara (Breast Cancer) di Indonesia meningkat cukup signifikan. Berdasarkan data Kemenkes, kanker payudara dan kanker leher rahim (serviks) tertinggi kasusnya di seluruh Rumah Sakit (RS) Indonesia.
Penyakit kanker payudara sekaligus menjadi salah satu penyakit kanker paling menakutkan yang menyebabkan kematian urutan ke lima setelah kanker paru, kanker rahim, kanker hati dan kanker usus.
Spesialis Bedah dan Kewanitaan RS Onkologi Surabaya dr Wiwin mengatakan kanker payudara dulunya berkembang pesat terutama di negara-negara maju namun kini sudah banyak ditemui kasusnya di negara berkembang seperti Indonesia. Masih rendahnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit kanker turut menjadi faktor pendukung berkembangnya penyakit ini.
Ia menyampaikan pada kenyataannya dengan perkembangan teknologi saat ini kanker bisa dideteksi dini. Kanker juga bisa dikatakan sebagai penyakit gaya hidup karena dapat dicegah dengan melakukan gaya hidup sehat dan menjauhkan faktor risiko terkena kanker. Lebih dari 40 persen dari semua kanker dapat dicegah.
Bahkan beberapa jenis yang paling umum, seperti kanker payudara, kolerektal, dan leher rahim dapat disembuhkan jika terdeteksi  dan dilakukan penanganan dini. kanker tidak harus menjadi genetik murni karena bisa dicegah apabila menghindari faktor risikonya seperti terpapar asap rokok, paparan sinar ultraviolet, dan berhubungan seksual yang tidak sehat.
“Pada umumnya kanker payudara menyerang wanita yang telah berumur 40 tahun keatas namun tetap ada kemungkinan wanita muda juga terkena penyakit ini,”jelasnya.
Penyakit kanker di Indonesia, kata Wiwin hanya sedikit kasus yang terungkap tetapi kondisi riilnya jauh lebih besar dan tidak terjangkau. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2005 memprediksikan kematian akibat kanker sebanyak 7 juta jiwa di dunia. Sedangkan kasus baru sebanyak 11 juta dan yang masih hidup dengan kanker sebanyak 25 juta orang.
Lebih lanjut, Ia mengatakan kanker payudara rata-rata disebabkan oleh beberapa hal diantaranya faktor usia, genetik, obat-obatan dan wanita yang tidak pernah menyusui anak. Sedangkan gejala yang ditimbulkan yakni merasakan ada benjolan aneh disekitar payudara atau bila salah satu payudara tampak lebih besar.
Benjolan tersebut umumnya tidak menimbulkan rasa sakit, mulai dari ukuran kecil yang kemudian menjadi besar dan teraba seperti melekat pada kulit. Beberapa kasus terjadi perubahan kulit payudara sekitar benjolan atau perubahan pada putingnya.
Menanggapi pernyataan di atas Kepala Dinkes Jatim dr Harsono mengaku pihaknya sudah berusaha agar masyarakat konsen terhadap kanker payudara. Dinkes bekerjasama dengan PERSI mengadakan pameran kesehatan dan sosialisasi bahaya kanker payudara di Grand City Mall Surabaya sejak tangga 29 November-2 Noveber 2014.
”Saya berharap masyarakat dapat memanfaatkan event ini karena banyak rumah sakit dan pakar kesehatan berkumpul disana,” ujarnya. [dna]

Keterangan Foto : Untuk mencegah kanker payudara wanita harus rajin memeriksakan ke dokter.

Tags: