Kapal Api Gelar ‘Workshop Sociopreneur’, Cetak Wirausaha Sosial

Para peserta Workshop Sociopreneurship Kapal Api –

Surabaya, Bhirawa
Setelah menggugah ratusan anak muda Jakarta, Bandung, Semarang, dan Yogyakarta, kali ini giliran anak muda Surabaya dan Malang yang mengikuti ‘Workshop Sociopreneur’ bertajuk “Menjadi Agen Perubahan Melalui Kewirausahaan Sosial” belum lama.
Menggandeng PLUS (Platform Usaha Sosial) sebagai knowledge partner, PT Santos Jaya Abadi melalui brand Kopi Kapal Api membekali para pegiat dan calon pegiat wirausaha sosial guna lebih mendalami dunia sociopreneurship agar mampu berkontribusi nyata dalam mengatasi permasalahan sosial-ekonomi di Indonesia.
Bertempat di Satu Atap dan Ngalup Co-Working Space, ‘Workshop Sociopreneur’ di Surabaya dan Malang tidak hanya menjadi ajang menambah ilmu pengetahuan mengenai apa itu kewirausahaan sosial dan bisa menggunakan Social Business Model Canvas untuk mengembangkan ide ataupun usaha para peserta, melainkan juga mengajak peserta untuk secara aktif saling berbagi dan berkenalan.
“Kami berharap ketika mereka pulang, tidak hanya ilmu baru yang didapatkan, melainkan juga mendapatkan support system baru untuk mengembangkan usahanya.Dengan memiliki support system yang tepat, diharapkan ini dapat membantu mereka untuk bisa saling mendukung dan berkolaborasi dalam menyelesaikan isu sosial di Indonesia,” jelas Augustine Merriska, Program Director PLUS. Senin (27/8) kemarin
Salah satu mentor program Secangkir Semangat #BuatNyataTujuanmu asal Malang, Nur Cholidah dan Noor Fadillah, Founder House of Diamond, turut hadir dan berbagi inspirasi kepada para peserta workshop di Malang, “Kami tidak akan bisa memulai dan mempertahankan House of Diamond tanpa adanya sumber daya dan dukungan dari berbagai pihak. Sebuah usaha sosial memerlukan ekosistem yang baik agar berdampak nyata dan berkelanjutan. Perbanyaklah mengikuti kegiatan seperti ini agar dapat terus membuka wawasan tentang usaha sosial karena perjalanan masih sangat panjang.”tambahnya.
Dikatakan, meskipun mayoritas peserta di Surabaya dan Malang adalah pemula dalam dunia sociopreneurship, namun mereka telah memiliki ide dan dapat dengan cukup spesifik menjelaskan produk dan isu sosial yang ingin diselesaikan. Model bisnis yang didiskusikan cukup beragam, namun mayoritas memiliki visi untuk memberdayakan masyarakat yang dekat dengan kehidupan keseharian para peserta dan masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah.
Group Brand Manager Kapal Api, Johnway Suwarsono menambahkan, “Kegiatan ‘Workshop Sociopreneur’ ini merupakan lanjutan pembekalan dalam program Secangkir Semangat #BuatNyataTujuanmu setelah sebelumnya kami mengadakan Networking Day yang memberikan kesempatan berjejaring dan Apprenticeship yang memberikan kesempatan mengalami langsung dinamika bekerja di lokasi usaha sosial para mentor program.
Dari awal program ini berjalan, kami mendapatkan respon yang sangat positif dari para anak muda Indonesia. Hingga saat ini telah masuk lebih dari 2.200 proposal usaha sosial dari seluruh Indonesia. Kami bangga bisa menjadi bagian dalam mewujudnyatakan tujuan anak muda Indonesia untuk menciptakan usaha sosial yang berdampak bagi masyarakat.
Didukung oleh sociopreneur Indonesia yang telah sukses di bidangnya, rangkaian program dan gerakan wirausaha sosial Secangkir Semangat #BuatNyataTujuanmu selanjutnya masih akan berlangsung hingga Februari 2019. “Sebagai kunci penggerak roda perekonomian bangsa, anak muda sudah seharusnya berkontribusi nyata. Salah satu caranya dengan mengusung konsep usaha sosial yang kreatif dan orisinil.
Program Secangkir Semangat #BuatNyataTujuanmu menjadi salah satu modal awal dari proses panjang untuk sungguh-sungguh menciptakan sebuah usaha sosial yang berkelanjutan. Saya tunggu proposal kreatif dari anak muda Indonesia yang memiliki kegelisahan untuk menumpas permasalahan sosial-ekonomi melalui usaha sosial yang berdampak,” ungkap salah satu juri program, Yoris Sebastian, Founder & Creative Thinker OMG.
Pendaftaran program dibuka melalui platform www.secangkirsemangat.idsampai dengan 30 September 2018 bagi seluruh muda mudi Indonesia berusia 20-35 tahun yang tergugah untuk menciptakan sebuah usaha sosial yang memberikan berdampak positif. Di akhir periode, peserta dengan nilai kompetitif terbaik akan ditetapkan sebagai pemenang dengan hibah modal usaha hingga 250 juta rupiah dan kesempatan mentoring bersama Yoris Sebastian.(ma)

Tags: