Kapal Bantuan PDT di Sampang Sepi Peminat

Dua unit kapal motor terparkir di perairan Kelurahan Banyuanyar Sampang Kota. [Nurkholis/bhirawa]

Dua unit kapal motor terparkir di perairan Kelurahan Banyuanyar Sampang Kota. [Nurkholis/bhirawa]

Sampang, Bhirawa
Bantuan perahu dari Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) melalui DAK tahun 2013 ke Pemerintah Kabupaten Sampang, sepi peminat. Pasalnya sepinya peminat ini dikarenakan harga sewa perahu yang mencapai Rp 100.000 per jam. Akibatnya 2 unit perahu bantuan yang berada di kelurahan Banyuanyar Sampang Kota, lebih sering menganggur daripada beroperasi.
Kabid Laut Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Moh. Chotibul Umam mengatakan, masyarakat masih belum mau menggunakan Kapal Motor (KM) Trunojoyo. Sebab, sewa kapal terlalu tinggi hingga Rp 100 ribu per jam, sehingga masyarakat lebih memilih menggunakan kapal masyarakat dengan tarif lebih murah. “Masyarakat banyak yang tidak mau menggunakan kapal itu karena ongkos sewa yang  mahal,” ujarnya, Rabu (18/03).
Menurutnya sering menganggurnya kapal KM Trunojoyo tersebut berdampak pada pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Sampang yang belum memenuhi target, sebab sejauh ini operasi kapal masih bisa dihitung dengan jari, itupun dari kalangan pemerintah sendiri yang menggunakan. “Bantuan kapal dari kementerian PDT sebanyak dua Unit dan semua jarang beroperasi sehingga tidak bisa memenuhi target PAD,” ucapnya.
Nahkoda KM Trunojoyo 1, Moh Ishak membenarkan, jika kapal tersebut sering menganggur bahkan dalam satu tahun hanya dapat digunakan dua kali. Menurutnya pemerintah juga harus mempunyai alternatif salah satunya disewakan kepihak migas sehingga target PAD bisa terpenuhi. “Sebenarnya kami juga prihatin dengan adanya kapal-kapal ini lebih baik di Outsour saja, apalagi biaya perawatan dan pemanasan juga tinggi sampai mencapai Rp 1100.000 per bulan,” pungkasnya. [lis]

Tags: