Kapasitas Overload,Lapas II B Lamongan Terapkan Strategi SPP

Peningkatan pelayanan menjadi fokus Kalapas II B Lamongan Mahrus, AMD.I.P,.S.Sos. yang terus dimaksimalkan dalam rangka menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) pada tahun ini.(Alimun Hakim/Bhirawa).

Lamongan,Bhirawa
Kondisi infrastruktur yang dimiliki Lapas II B Lamongan saat ini diakui Plt. Kepala Lapas Mahrus AMD.I.P.,S.Sos. masih diperlukan pengembangan lagi. Mengingat, kondisi atau kapasitas rumah tahanan di Lamongan ini telah overload atau berbanding terbalik dengan jumlah narapidana atau warga binaanya.

“Saat ini fasilitas ruangan Lapas II B Lamongan ini seharusnya ditempati 205 orang.Saat ini sudah ditempati 514 orang narapidana dan 60 – 80 % penghuninya didominasi dari para pelaku narkoba,” ujar Plt.Kepala Lapas II B Lamongan Mahrus,AMD.I.P.,S.Sos kepada wartawan, Selasa(18/1).

Namun,Lapas ahirnya memakai sistem bertahap kepada narapidana dalam menjalani hukumanya selama di rumah tahanan.Dengan kapasitas yang saat ini overload tersebut,kebijakan Standart Pendekatan Perlakuan (SPP) saat ini diterapkan.

“Sosialisasi kepada warga binaan dan kepada pihak keluarga kita lakukan dengan sistem Standart Pendekatan Perlakuan (SPP).Artinya, para narapidana – narapidana ini sangat berbeda – beda, warga binaan yang memiliki kesadaran untuk berubah mendapatkan perlakuan bertahap hingga Asimilasi atau pembauran ke masyarakat,”terangnya.

Maka dari itu,masih dalam penjelasan Mahrus,beberapa tahapan perlakuan terhadap warga binaan lapas hingga sampai asimilasi ini juga diperlukan adanya sinergitas antara stake holder dan masyarakat.

“Para stakeholder dan masyarakat harus mendukung penuh dalam upaya kami terhadap warga binaan Lapas kami.Sehingga, beberapa tahapan terhadap warga binaan ini dapat berjalan dengan baik dan menghapus stigma buruk di masyarakat,” jelas Kalapas Mahrus.

Ditambahkan Mahrus jika tanggung jawab Lapas bukan hanya menjaga tahanan saja, namun memberikan edukasi dan keterampilan lainya.”Tentu outputnya adalah warga binaan kembali ke masyarakat dengan kesadaran berubah berperilaku baik, tidak mengulangi tindakan kriminal lagi.Syukur – syukur mampu memberikan kemanfaatan di masyarakat,” imbuhnya.

Di sisi lain, Lapas kelas II B Lamongan pada awal semester 1 Tahun 2022 ini terus melakukan peningkatan pelayananya di segala lini.

Beberapa program unggulanya juga telah digerakkan untuk memudahkan dan memberikan kenyamanan pada masyarakat, baik yang sedang menjalani hukuman dan pihak keluarga yang mau berkunjung.

Plt Kepala Lapas yang baru menjabat ini memiliki target pada semester 1 untuk meningkatkan instansinya dari Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) menjadi WBK (Wilayah Bersih Korupsi).

Tentunya target tersebut didukung dengan beberapa program atau inovasi – inovasi baru seiring perkembanganya di era digitalisasi.

“Kami melakukan beberapa peningkatan pelayanan antara lain peningkatan di beberapa fasilitas umum,layanan kirim makanan dan uang dari keluarga narapidana dengan pembayaran digital, informasi pengaduan dan remisi online,” ungkap Mahrus.

Tiga program tersebut,lanjut Mahrus, menjadi prrogram unggulan yang terus ditingkatkan Lapas Lamongan diera digitalisasi. “Dari pelayanan itu, Semuanya bisa dilakukan dengan transaski online.Ini sebagai komitmen kita dalam menciptakan iklim birokrasi yang bebas dari korupsi,” tegasnya. [Aha,Yit.gat]

Tags: