Kapolda Fokuskan Pencegahan dan Memutus Jaringan Covid 19 di Jatim

Irjen Pol Fadil Imran saat sertijab sebagai Kapolda Jatim pada Jumat (8/5) di lingkunga Mabes Polri.

Polda Jatim, Bhirawa
Sejumlah Kapolda dan Pejabat Utama (PJU) Mabes Polri menjalani serah terima jabatan pada Jumat (8/5) di lingkungan Mabes Polri. Mutasi ini sesuai dengan Surat Telegram Kapolri Nomor ST/1378/KEP./V/2020 tertanggal 1 Mei 2020.
Serah Terima Jabatan (Sertijab) dilakukan juga kepada Kapolda Jawa Timur dari Irjen Pol Luki Hermawan kepada Irjen Pol Fadil Imran, yang sebelumnya menjabat Staf Ahli Sosial Budaya (Sahli Sosbud) Kapolri. Sedangkan Irjen Pol Luki Hermawan mengemban jabatan baru sebagai Wakalemdiklat Polri.
‘’Alhamdulillah, mohon dukungannya agar tugas yang dipercayakan pimpinan dapat saya laksanakan bersama seluruh jajaran Polda Jatim. Terutama penanganan dan pencegahan Covid 19 di Jatim,’’ kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Fadil Imran.
Alumnus Akpol 1991 ini menekankan agar jajarannya membantu Pemerintah dalam pencegahan Covid 19. Terutama memasuki masa PSBB yang kedua kalinya, pihaknya memastikan akan membantu proses PSBB agar berjalan lancar dan aman. Sehingga jumlah positif Covid 19 di Jatim, khususnya Surabaya bisa ditekan dan berkurang.
‘’Saya hanya berupaya agar keberadaan saya bisa bermanfaat bagi orang lain dan masyarakat luas. Terutama di masa PSBB tahap dua ini, saya tekankan agar jajaran Polda Jatim membantu kelancaran proses PSBB,’’ ungkapnya.
Fadil menambahkan, tugas dan tanggungjawab yang dipercayakan pimpinan adalah sebuah kesempatan yang harus dilaksanakan bersama seluruh timnya. Maka seluruh anggota harus menjadi bagian penting untuk melaksanakan tugas dengan baik. Hasilnya juga merupakan prestasi bersama seluruh personil.
Sebagai pimpinan, Kapolda berupaya memotivasi seluruh anggota agar memiliki derap langkah dan sikap yang sama dengan dirinya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sekaligus konsisten mengajak dan mengarahkan untuk menjadi Polisi yang baik dan benar sehingga dicintai rakyat.
‘’Saya berharap dukungan semua pihak agar Polda Jawa Timur bisa berperan lebih maksimal dalam memutus rantai penyebaran dan penularan Virus Corona,’’ pungkasnya.
Seperti diketahui, Kapolda kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan 14 Agustus 1968 silam itu, dikenal tidak hanya cemerlang dalam mengimplementasikan ilmu kepolisian dan piawai memanage organisasi yang dipimpinnya. Irjen Pol Fadil Imran juga selalu menjadi semangat baru bagi jajarannya. Juga tak pernah surut semangat untuk belajar dan menuntut ilmu pengetahuan. Di tengah aktivitas yang nyaris menyita waktunya sebagai perwira Polri, Muhammad Fadil Imran saat berpangkat Komisaris besar (Kombes) telah berhasil meraih gelar Doktor Kriminologi dari Universitas Indonesia (UI).
Perjalanan karir di Polri, membawanya menjadi seorang perwira tinggi yang memiliki keahlian dibidang reserse. Dibuktikan dengan keberhasilannya mengungkap berbagai kasus besar seperti kasus mutilasi yang mengguncang ibukota beberapa tahun lalu. Seiring dengan perjalanan waktu, Fadil dipercaya menjabat Kapolres KP3 Tanjungpriok, Jakarta. Kemudian Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kepulauan Riau (Kepri).
Tidak berapa lama kemudian, ditugaskan sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat, selanjutnya mengikuti pendidikan Sespati Polri. Selepas pendidikan Sespati, Fadil dipercaya dan ditunjuk sebagai Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Metro Jaya. Penugasan Fadil Imran sebagai Dirkrimsus sekaligus memperkaya khasanah ilmu reserse yang dimilikinya. Seperti meniti anak tangga, dari sana Fadil diberikan tanggungjawab untuk memimpin Direktorat Tindak Pidana Cyber Crime Bareskrim Polri yang baru dibentuk. Lalu membangun sarana prasarana dan infrastruktur agar Direktorat baru itu dapat berselancar di dunia maya, Fadil terus memaksimalkan kinerja Reserse Cyber Crime.
Hingga awal Maret 2018, DR Muhammad Fadil Imran diberikan tanggungjawab untuk menakhodai Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Ditpiter) Bareskrim Polri. Dia menyebut, penugasan yang beragam itu telah memperkaya pengetahuannya tentang banyak hal, khususnya dibidang reserse. Setelah lama berkecimpung dibidang criminal umum, lalu criminal khusus kemudian cyber crime, kini menangani berbagai tindak pidana tertentu seperti masalah pertambangan,kebakaran hutan dan berbagai tindak pidana yang tidak ditangani oleh empat Direktorat Reserse lainnya. [bed]

Tags: