Kapolda Jatim Resmikan Aula-Rukan Bhabinkamtibmas

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol. Drs. Machfud Arifin, SH foto bareng. (achmad basir/bhirawa)

Bojonegoro, Bhirawa
Hari Rabu (12/4) kemarin, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol. Drs. Machfud Arifin, SH meresmikan 43 Rukan secara resmi di salah satu Rukan Bhabinkamtibmas di Desa Sukorejo Kecamatan Kota Bojonegoro. Sesampainya di Rukan di Desa Sukorejo Kecamatan Kota Bojonegoro Kapolda hanya meresmikan 43 Rukan Bhabinkamtibmas secara simbolis dengan pengguntingan pita tanda telah diresmikan Rukan Bhabinkmatibmas.
Dalam persmian tersebut, Kapolda yang di dampingi Pebajat Utama Polda Jatim turut dihadiri oleh Bupati Bojonegoro H. Suyoto serta Forpimda. Dalam perbincangannya dengan Bupati Bojonegoro sekali lagi Kapolda mengucapkan terima kasih atas dukungan Bupati Bojonegoro selaku pimpinan daerah turut mendukung dan mensukseskan tugas-tugas Polri khususnya Polres Bojonegoro.
Dalam kesempatan ini, Kapolda memberikan pengarahan untuk tetap responsif dengan kondisi kamtibmas saat ini. Salah satunya menggunakan rompi anti peluru serta alat safety lain bagi anggota polisi saat bertugas di lapangan. Selain itu, perlunya meningkatkan komunikasi dengan TNI dalam berbagai giat maupun operasi di Bojonegoro.
”Terpenting lagi adalah menjalin komunikasi lebih baik dengan Forpimda dan masyarakat guna menekan potensi konflik di daerah tertentu, seperti kawasan sumur minyak tua Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan,” imbuh Kapolda.
Pihaknya juga menaruh fokus pada jumlah personel polisi di seluruh Kabupaten Bojonegoro yang baru 52 persen dari jumlah ideal, 1880. Menurutnya, Polres perlu menambah jumlah personel dengan tetap berkoordinasi dengan Polda Jatim. Kapolda menegaskan bahwa secara pasti penanganan mengidentifikasi jaringan teror yang bertanggungjawab adalah Densus 88 anti teror. “Untuk jelasnya silakan konfirmasi ke Densus 88,” singkatnya.
Sebab selama ini, keyakinan Polri bahwa serangan teror beberapa waktu lalu memiliki benang merah dengan jaringan Zainal Anshori, Pimpinan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang telah ditangkap di Paciran, Lamongan.
Terhadap keberadaan pos lalu lintas yang telah menjadi sasaran serangan, Kapolda menegaskan bahwa tidak akan meniadakan pos lalin serta menarik personel-personelnya. “Tidak. Masih tetap ada pos lalin karena penting fungsinya,” katanya.
Kunjungan Kapolda ke Polres Bojonegoro adalah kali pertamanya. Dalam acara itu, Kapolres mengajak Kapolda berkeliling meninjau beberapa ruang baru dalam kantor utama. Di antaranya, ruang Command Centre Polres Bojonegoro yang sebelumnya digunakan sebagai ruang rapat vicon. ”Sekarang ruang ini di rehab dengan peralatan modern yabg siap melayani pengaduan masyarakat selama 24 jam,” jelas Kapolres kepada Kapolda.
Kapolda cukup terkesan dengan pembuatan ruang tersebut. Pasalnya, sebanyak 34 piket siaga secara realtime memonitor keseluruhan jajaran kepolisian wilayah hukum Bojonegoro melalui radio. Selain itu, ada piket pengawasan crime alarm system (CAS).
Layar monitor yang terbagi sebanyak kamera CCTV yang tersebar di seluruh penjuru tempat terus terpantau oleh piket Lantas. Sedangkan pelayanan jika sewaktu-waktu ada pengaduan masyarakat tak pernah lepas dari pengawasan Humas Polres. “Kita terima pengaduan dari warga melalui email, sms center, dan call center,” lanjut Kapolres. [bas]

Tags: