Kapolres Bangkalan Janji Bekuk Penembak Mathur Husyairi

21-grafis-penembakanBangkalan, Bhirawa
Sejumlah massa yang mengatasnamakan aliansi mahasiswa, LSM dan OKP se-Kabupaten Bangkalan mengelar aksi solidaritas tertembaknya Mathur Husyairi (47) di halaman Mapolres Bangkalan, Rabu (21/1).
Berbekal poster dan orasi, massa menutut agar kasus penembakan Mathur Husyairi segera terungkap. “Kami minta polisi segera bergerak dan menangkap pelaku penembakan terhadan Kak Mathur,” teriak Koordinator Lapangan (Korlap) Badrus Syamsi di halaman Mapolres Bangkalan.
Setelah massa melakukan orasi,  beberapa menit akhirnya Kapolres Bangkalan AKBP Sulistiyono menemui massa dan menyatakan siap memberikan dukunganya kepada para demonstran. “Polres siap mengusut tuntas dan mengungkap kasus penembakan ini dengan dibantu Polda dan Bareskrim Polri. Bahkan KPK juga mendukung dan siap membantu,” jelas Kapolres di hadapan massa.
Mendapat jawaban dukungan dari kepolisian yang siap dan segera mengusut tuntas kasus penembakan Matur, massa akhirnya membubarkan diri dengan tertib. Seperti diberitakan, aksi massa dari perwakilan mahasiswa, LSM dan OKP se-Kabupaten Bangkalan ini merupakan aksi solidaritas pasca penembakan Mathur Husyairi aktivis anti korupsi. Menurut KPK, Mathur merupakan salah satu pemasok data kasus korupsi dengan tersangka Bupati Bangkalan Fuad Amin Imron.
Seseorang tidak dikenal menembak Mathur saat korban hendak membuka pintu pagar rumahnya di Jalan Teuku Umar, Kelurahan Kemayoran, Bangkalan,  Selasa (20/1) dini hari. Korban  sempat dibawa ke RSUD Bangkalan, dan  kemudian dirujuk ke RSU Dr Soetomo Surabaya karena lukanya serius.  Setelah dioperasi di RSU Dr Soetomo, Mathur menjalani perawatan intensif di ruang observasi lantai tiga RSU Dr Soetomo Surabaya dengan kawalan petugas keamanan. Sebanyak  dua anggota Sabhara dengan membawa senjata laras panjang terlihat berada di sekitar ruangan..
Pantauan di RSUD Dr Soetomo, dua petugas tersebut diketahui dari Polres Bangkalan. Dan ternyata tidak hanya 2 anggota Sabhara saja yang ikut melakukan penjagaan, melainkan juga ada 1 anggota berpakaian preman berada bersama keluarga.. “Penjagaan dilakukan sesuai instruksi dari pimpinan,” kata anggota tersebut.
Keluarga Mathur yang ikut menjaga adalah istrinya Mutmainah. “Penjagaan ini permintaan keluarga, agar pihak kepolisian mau menjaga. Serta agar suami saya mendapatkan pengawalan. Apalagi kesehariannya kerap diteror,” ujar Mutmainah istri Mathur.
Sementara Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) siap melindungi  Mathur. “LPSK tidak menutup kemungkinan memberikan perlindungan jika korban memiliki keterangan penting untuk mengungkap kasus korupsi,” kata Kepala LPSK Abdul Haris Semendawai di Jakarta.
Semendawai mengatakan LPSK akan menurunkan tim untuk mempercepat proses perlindungan kepada Mathur sesuai undang-undang.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2014 tentang Perlindungan Saksi dan Korban menyebutkan saksi tindak pidana korupsi sendiri merupakan salah satu saksi yang mendapat prioritas perlindungan.
Semendawai menjelaskan saksi yang mengetahui adanya tindak korupsi kemudian mendapatkan ancaman fisik maupun non fisik hingga mengalami ketakutan perlu mendapatkan perlindungan.
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto prihatin adanya insiden penembakan terhadap pegiat anti korupsi itu. Pasalnya, Mathur sempat menyampaikan pengaduan dugaan tindak korupsi ke KPK sebelum terjadi penembakan. “Peristiwa penembakan ini menjadi perhatian serius KPK,” ujar Bambang seraya berharap polisi dapat mengungkap pelaku penembakan. [bed]

Tags: