Kapolres Jombang AKBP Agung Marlianto, saat jumpa pers.
(Miliki Delapan Senpi dan Ratusan Peluru Tajam, Warga Mojoagung Diamankan Polisi)
Jombang, Bhirawa.
Bangkit Fauzal atau BF (49) warga Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung harus berurusan dengan pihak berwajib. Menyusul ditemukannya delapan pucuk api senjata rakitan dan ratusan peluru tajam di rumahnya oleh jajaran Polres Jombang, Senin (8/8) malam kemarin.
Kapolres Jombang AKBP Agung Marlianto membeberkan, dari rumah BF yang berprofesi sebagai tukang listrik ini aparat menemukan sebanyak 4 senjata api laras panjang dan 4 senpi jenis pistul rakitan. “Semuanya aktif dan bisa digunakan, lengkap dengan ratusan peluru tajam,” ujarnya mengungkapkan, Selasa (9/8).
Agung menambahkan, terungkapnya kepemilikan senpi illegal ini bermula dari laporan masyarakat. Setelah melakukan penyelidikan, anggota dilapangan memastikan kemudian yang bersangkutan BF digerebeg dirumahnya. “Awalnya, senpi yang kita temukan hanya empat, namun setelah kita lakukan penggeledahan, ditemukan empat senpi lagi dan ratusan peluru tajam,” ungkapnya.
Masih menurut Kapolres Agung, senpi yang dimiliki BF cukup berbahaya. Karena senjata dan amunisi tersebut standarnya sama dengan milik TNI/Polri. Selain itu, tingkat akurasinya juga cukup tinggi, karena pada laras senpi terdapat alur. Sementara daya lenting atau daya pegasnya senpi juga cukup jauh, yakni sekitar 10 hingga 25 meter. “Dia sudah menyimpan sejak beberpa tahun lalu, untuk peluru, BF mengaku membeli dari seseorang di Bandung, dan kita masih cari,” imbuhnya.
Apakah ada kaitannya dengan jaringan terorisme? Kapolres memastikan dari hasil keterangan dan penyelidikan terhadap pelaku belum diketahui adanya jaringan kejahatan maupun teroris. Termasuk aksi kejahatan lain,seperti perampokan dan narkoba.
“Sampai kini kita belum menemukan adanya keterkaitan antara temuan senjata tersebut dengan aksi kejahatan dan terorisme, termasuk adanya bisnis jual beli senjata illegal belum kita temukan,” jelasnya seraya mengatakan, kepemilikan senpi dan ratusan peluru selama ini hanya digunakan untuk berburu.
Pemilik senpi, BF sendiri kepada media mengaku bahwa senpi tersebut hanya digunakan untuk berburu. Dia tidak pernah menjual barang berbahaya tersebut. Dia juga mengatakan bahwa mulai merakit senjata sejak tiga tahun terakhir ini. “Tidak pernah saya jual. Tapi saya gunakan sendiri untuk berburu. Saya membuat senjata api sudah tiga tahun,” katanya di sela seal release di Mapolres Jombang.
BF menggatakan, bahwa dirinya belajar merakit senpi dengan cara browsing di internet. Bahan-bahan yang digunakan merakit senjata tersebut dari pasar loak. Mulai pipa hingga bahan-bahan penunjang lainnya. Bangkit kemudian merakit bahan-bahan tersebut di rumahnya. Senpi yang dirakit itu meliputi empat pucuk senjata laras panjang dan empat pucuk lagi laras pendek. “Peluru saya beli dari Bandung. Harganya Rp 450 ribu,” akunya menjawab wartawan.
Sekedar diketahui, jajaran Polres Jombang menggerebek rumah Bangkit di Desa Mancilan, Senin (8/8) petang. Dari penggerebekan itu, petugas menyita delapan pucuk senpi dan ratusan peluru tajam berbagai ukuran. Selain itu juga sejumlah peralatan yang digunakan untuk merakit senjata api, semisal bor, gergaji besi, alat ukur serta gerinda mesin. Seluruh barang bukti diamankan petugas di Mapolres Jombang. [rur]
Berikut barang bukti yang diamankan petugas kediaman pelaku:
1. 4 buah senjata laras panjang rakitan
2. 4 senjata laras pendek rakitan
3. 55 butir peluru tajam kaliber 3,8mm
4. 99 butir peluru tajam kaliber 9mm
5. 94 butir peluru tajam kaliber 7,65mm
6. 42 butir peluru tajam kaliber 5,56mm
7. 11 butir peluru tajam kaliber 7mm
8. 24 butir peluru hampa kaliber 5,56mm
9. 24 butir peluru karet
10. 5 butir peluru tajam kaliber 5,56mm dalam satu rangkaian
11. 17 butir selongsong peluru
12. sebuah grendel, 4 kaleng kecil serbuk mesiu
13. 6 butir peluru tajam (madsen) kaliber 7,65
14. sebuah alat bubut
15. sebuah alat bor dan gergaji besi
16. sebuah alat ukir sixmacth
17. sebuah gerinda mesin
18. 54 butir proyektil
19. 134 butir peluru ramset
