Kapolres Nganjuk Nikahkan 42 Pasangan Pengantin

Prosesi pernikahan massal 42 pasangan pengantin di halaman Mapolres Nganjuk yang cukup mendapat perhatian masyaaraakat. [ristika]

Nganjuk, Bhirawa
Ada kebahagiaan tersendiri yang dirasakan 42 pasangan yang melangsungkan nikah massal di halaman Mapolres Nganjuk. Baik pasangan muda sampai yang sudah sepuh, berpenampilan necis, mengenakan kebaya dan jas terbaik untuk hari spesial.
Dalam helatan ini Polres Nganjuk menggandeng Kantor Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk. Acara nikah masal secara gratis tersebut berjalan lancar, haru dan khidmat dan juga unik serta diikuti dari berbagai macam pasangan, mulai dari umur 20 tahunan sampai ada yang sudah berumur 70 tahunan.
Pasangan pengantin yang sebelumnya singgah di salah satu hotel, diboyong ke Mapolres Nganjuk dengan naik becak yang dikayuh anggota polisi. Boyong pengantin ini dikawal oleh Pasukan Dalmas Polres Nganjuk untuk melaksanakan ijab kabul.
Uniknya dari 42 pengantin lelaki yang sudah di hias dari ruangan Polres di tutup matanya dan dikawal anggota Polres Nganjuk. Dengan diiringi sholawatan dan musik rebana, para mempelai pria dibawa untuk menuju pelaminan disandingkan dengan pengantin wanita masing masing.
Kapolres Nganjuk, AKBP Dewa Nyoman N.W mengatakan, prosesi pernikahan secara masal ini bisa terlaksana atas bantuan semua pihak. Acara nikah massal ini untuk membantu pasangan suami istri yang belum nikah secara resmi seuai undang-undang Republik Indonesia nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan.
“Yang jelas secara hukum para mempelai ini sudah memiliki surat nikah resmi. Tidak lupa kami sampaikan rasa terimakasih pada semua pihak yang ikut membantu acara nikah massal ini, “tandas Kapolres Nganjuk.
Rintisan nikah massal di Polres Nganjuk, dikatakan Kapolres, awalnya dari kegiatan sosial paara Bhabin Kamtibmas yaang melakukan kawal nikah di desa. Kemudian direncanakan untuk acara yang lebih besar lagi.
“Kita menggelar acara nikah bareng secara gratis dan ini adalah langkah nyata kami melayani dan mengayomi masyarakat,” ujar AKBP Dewa Nyoman Nanta Wiranta.
Selain itu, lanjut Kapolres acara nikah bareng gratis ini bertujuan untuk memberikan legalitas para pasangan calon yang sudah hidup berumah tangga selama bertahun-tahun namun belum memiliki surat nikah,
“Banyak dari pasangan yang tidak memiliki surat nikah, padahal mereka sudah berumah tangga selama bertahun-tahun, dengan nikah bareng gratis ini mereka mendapat surat nikah,” jelasnya.
Ada sekelumit kisah dari pernikahan massal yang digelar Polres Nganjuk, pasangan Mohamad Nasir (76) dan Suparmi (54) dari Desa Kedungrejo Kecamatan Tanjunagnom merasa terbantu dengan program nikah massal. Karena mereka tergolong masyaarakaat dengan tingkat ekonomi rendah sehingga mengaku tidak punya biaya menikah.
“Ini acara sangat membantu kita sih untuk orang yang nggak mampu, yang enggak punya biaya nikah. Kita sudah menikah secara agama atau nikah siri selama 30 tahun. Kita sangat berterimakasih ada pihak yang mau membiayai pernikahan untuk masyarakat yang tidak mampu ini,” bebernya.
Rasa senang dan bahagia juga diungkapkan oleh Suprayitno dan pasangannya yang mengaku tidak akan melupakan momen spesial pernikahan mereka yang digelar di halaman Polres Nganjuk dan dirayakan oleh banyak orang. Senyum dan tawa mewarnai hari spesial mereka.
“Saya sudah nikah cuman secara agama tapi penghulu kampung, saya diharuskan untuk bikin surat nikah. Saya sudah nikah 10 tahun ini, cuma saya ikut ini karena mau buat surat nikah juga,” ujar Suprayitno. [ris]

Tags: