Kapolres Sidoarjo Prihatinkan Warga Dusun Jati Bandel Tak Patuhi PSBB

Kapolres dan Plt bupati Sidoarjo meninjau lokasi.

Sidoarjo, Bhirawa.
Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji mengatakan, ada sejumlah warga RW 12 Dusun Jati yang tidak mematuhi PSBB dengan menggelar tahlilan tetangga yang meninggal dunia. Pada 28 april ada warga bernama Arifin meninggal dunia dan warga lain bernama Slamet meninggal dunia 29 april.
Warga RW 12 yang berada di timur Polsek Waru itu melakukan sholat jamaah di sebuah mushola. “Saya ini kalau bicara soal himbauan untuk jangan berjamaah tarawih dulu, nggak enak. Dianggap macam-macamlah. Kan sudah ada ketentuan di PSBB, sementara ini jangan melakukan sholat jamaah” katanya, Senin (18/5) siang
Dugaan penularan warga RW 12 bisa jadi karena dua hal, yakni kemungkinan ditimbulkan dari kegiatan tahlilan atau dugaan lain akibat sholat berjamaah di mushola keci. Anehnya yang bermasalah warga RW 12 saja, sedangkan warga RW 13 semuanya negatif.
Kombes Sumardji membantah pemberitaan yang menyebutkan sejumlah warga RW 12 membawa paksa jenazah covid 12 untuk pulang di dusun Jati. Jenazah itu dikeluarkan dari peti mati dan kemudian mengeluakan dari bungkus plastic yang membungkusnya untuk dimandikan. Perbuatan mereka menimbulkan resikoa warga lain yang bisa terkena penularan.
“Saya tidak tahu yang membuat cerita di berita itu siapa, namun ada hikmah yang bis dipetik dari pemberitaan agar warga jadi berhati-hati,”ujarnya.
Plt Camat Waru, Rudi, senin sore menyampaikan warga RW 12 diisolasi ketat untuk tidak meninggalkan rumah. Pemerintah menjamin seluruh kebutuhan makan dengan membuka dapur umum di tempat itu. Bagaimana yang bekerja? Pihaknya meminta ijin ke perusahaan tempat warga bekerja untuk ijin karena harus menjalani isolasi mandiri.
Sekitar 500 warga RW 12 menjalani rapid dan isolasi mandiri 14 hari dan bagi yang hasilnya reaktif atau non reaktif. Yang hasilnya reaktif akan di swab untuk tindakan kesehatan lebih serius.
“Warga RW 12 dusun Jati sangat proaktif dan menjalani semua prosedur dan tidak ada yang mencoba kabur. Namun mereka di tracing dulu” kata mantan Sekcam Tarik ini.
Sedangka warga yang keluar dari lingkungan RW 12, maka petugas akan mencari dan membawa masuk ke dalam tempat isolasinya. Kalau dibiarkan di luar, dikuatirkan yang bersangkutan membawa virus ke tempat lain dan ini membahayakan warga sekitarnya.(hds)

Tags: