Kapolresta Pantau Wilayah Sambil Bersepeda

18-Kapolres Kota BersepedaProbolinggo, Bhirawa.
Memantau wilayah hukumnya di setiap hari Minggu menjadi hal yang rutin dilakukan Kapolresta Probolinggo AKBP Iwan Setiawan.  Kegiatan rutin tersebut kini telah melahirkan komunitas bernama Bhayangkara Sepeda Club atau BSC. Anggotanya 125 orang. Bukan hanya polisi, melainkan masyarakat umum juga mulai bergabung.
Menurut Kapolresta Probolinggo AKBP Iwan Setiawan, Minggu 17/5, awalnya kegiatan ini saya buat untuk anggota polisi saja. Namun, masyarakat banyak yang ingin ikut. Salah satu yang getol latihan dengan para polisi itu adalah para pegawai Perhutani. “Niat mereka sama dengan kami. Mereka ingin sekalian memantau wilayahnya,” terangnya.
Saat ini ada sekitar 80 anggota Polresta Probolinggo yang aktif latihan. Sementara itu, dari Perhutani ada 20 orang dan sisanya dari para pegawai bank serta komunitas sepeda lain di Probolinggo.
Iwan mengatakan, awalnya kegiatan BSC hanya berkeliling kawasan kota. Dia lantas berpikir, jika hanya menempuh rute-rute jalan umum, itu bisa dilakukan dengan patroli mobil atau motor.
Dari situ, mulai memetakan wilayahnya yang terdiri atas hutan, kebun, sawah, dan pegunungan. Rute gowes baru pun dibuat. Mulai saat itulah, komunitas tersebut memilih fokus ke mountain bike (MTB). “Minimal tiap latihan kami melahap rute sepanjang 20 km-40 km,” katanya.
Terdapat lima rute yang rutin dijelajahi komunitas tersebut. Rute itu tersebar di wilayah Kota Probolinggo dan Kabupaten Probolinggo. Jarak tempuh rute-rute itu rata-rata 30 km. Bahkan, kini anggota BSC mulai menjajah rute di luar Probolinggo. Ada tiga rute yang telah ditaklukkan. Mayoritas masuk wilayah Kabupaten Lumajang.
Diakuinya, pihaknya menemukan kepuasan sendiri ketika berhasil menaklukkan rute-rute sepeda gunung dengan anggota BSC. “Apalagi kalau pas latihan, hujan deras turun. Itu paling seru,” ungkapnya.
Berbagai keseruan selalu mewarnai anggota BSC ketika melahap rute-rute MTB. Mulai kehabisan napas, kram, jatuh karena ban selip, membersihkan ban karena penuh lumpur, sampai harus memanggul sepeda untuk memotong aliran sungai. “Makin banyak tantangannya, tentu makin menyenangkan,” papar Iwan.(Wap)
Rute-rute yang sudah ditaklukkan BSC. Misalnya, rute mengelilingi bibir kaldera Gunung Bromo. Di rute itu, BSC menjelajah rute terjal dengan ketinggian 2.500 meter di atas permukaan laut.
De4ngan bersepeda menjelajah hutan dan pegunungan membuat kami makin mengenal wilayahnya. Selama ini hanya mendengar potensi dan kerawanan-kerawanan dari anak buahnya. Namun, sejak blusukan bersepeda, kami bisa melihat sendiri wilayahnya. “Jadi, kalau ada apa-apa, saya sulit dibohongi anggota,” tambahnya.(wap)

Tags: