Kapolrestabes Imbau Anggota Tak Membawa Senjata

19-Apel bersama anggota TNI Polri jelang deklarasi penutupan lokalisasi Dolly yang dilakukan di halaman Islamic Center,Rabu (18,6). AbednegoSurabaya, Bhirawa
Pam pengamanan deklarasi penutupan lokalisasi Dolly oleh Polrestabes Surabaya, TNI AD dan Back Up dari Polda Jatim, memasuki tahap siaga. Dalam apel yang digelar di Islamic Center, Rabu (18/6) kemarin, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Setija Junianta menghimbau anggotanya untuk tak membawa senjata.
Amanat yang diberikan Kapolrestabes Surabaya ini, merupakan prosedur tetap (Protap) bagi anggota yang akan mengamankan suatu peristiwa atau kejadian. Sebab, nantinya deklarasi itu akan dihadiri tamu VIP seperti Mensos, Gubernur Jatim, dan Wali Kota Surabaya. Dan petugas dihimbau untuk tidak menggunakan senjata guna menjaga situasi supaya aman.
“Petugas yang mengawal dan menjaga deklarasi ini harus Humanis.  Sebab, mereka bukan musuh, melainkan saudara kita. Jadi, kita hadapi dengan senyum, bukan dengan senjata,” terang Kapolrestabes Surabaya kombes Pol Setija Junianta saat menjadi pimpinan apel, Rabu (18/6).
Adapaun mekanisme dari penitipan senjata yakni petugas yang memasuki Ring 2 A atau pintu masuk Islamic Center, diharap untuk menitipkan senjatanya kepada petugas patrol safari dari Polda Jatim. Lanjut Setija, dengan aturan senjata yang dititipkan harus diberi nomor sesuai dengan senjata yang dititipkan kepada petugas. “Pemberian nomor ini dilakukan agar senjata setiap anggota tidak saling tertukar,” katanya.
Terkait jumlah personil, Setija melanjutkan, adapun total personil yang dikerahkan yakni sebanyak 1.411, termasuk back up dari Polda Jatim, Polsek jajaran serta Garnisun TNI AD. Nantinya, pengamanan ini dibagi menjadi tiga Ring (titik fokus).  Ring 1 difokuskan kepada ruang deklarasi (Islamic Center), Ring 2 A fokus pada pintu masuk Islamic Center dan Ring 2 B fokus pada halam Islamic Center. Sedangkan Ring 3 fokus pada jalur depan.
Disnggung terkait kemungkinan ada blockade dari massa saat pelaksanaan deklarasi, mantan Kapolres Sidaorjo ini menegaskan, pihaknya berharap pelaksanaan deklarasi berjalan dengan baik dan aman. Kalaupun ada massa yang tak terima dan memblokade jalan sekitar Islamic Center, petugas akan mengamankan dengan cara Humanis tanpa ada aksi kekerasan.
“Insyaallah tidak ada aksi keributan dari massa. Kalaupun misal ada, kami akan kawal warga dengan baik, tanpa ada aksi anarkis,” tegas Setija.
Setija menambahkan, lokasi tempat dilangsungkannya deklarasi ini, akan diseterilisasikan oleh tim Jibom dari Gegana Polda Jatim. Sebab, kepolisian ingin menjamin keamanan para tamu undangan terutama tamu undangan VIP. “Ruang dalam Islamic Center mendapat seterilisasi dari tim Jibom Gegana Polda Jatim,” ungkapnya.
Sementara itu, Kabag Ops Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran memaparkan pembagian Ring kepada petugas. Menurutnya, Ring 1 akan dijaga oleh 45 personil dan dihandel oleh Kanit Binmas Polsek Dukuh Pakis AKP Nur, dan dibantu oleh tim Intel Polrestabes Surabaya dan Polsek Dukuh Pakis. Sedangkan si Ring 2 A ditempatkan 64 personil.
Untuk Ring 2 B akan ditempatkan 583 personil yang dihandel oleh Jasat Sabhara Polrestabes Surabaya AKBP Gatot Repli Handoko dan Kanit Sabhara Polsek Dukuh Pakis AKP Suasmono. Sementara untuk Ring 3 disiagakan 46 personil, yang dihandel oleh Kasat Lantas Polrestabes Surabaya AKBP Raydian kokrosono dan Kanit Lantas Polsek Dukuh Pakis AKP Suwarno.
“Kami juga menyiapkan Ring 4 yang jumlah personilnya sebanyak 202 orang. Semua personil di Ring 4 ini hanya sebatas On Call, atau bisa disebut dengan personil cadangan,” tambah AKBP Sudamiran. [bed]

Keterangan Foto : Apel bersama anggota TNI Polri jelang deklarasi penutupan lokalisasi Dolly yang dilakukan di halaman Islamic Center,Rabu (18,6). [abednego/bhirawa].

Tags: