Kapolrestabes Imbau Warga Surabaya Jangan Terprovokasi Isu Penculikan

Kapolrestabes-Surabaya-Kombes-Pol-Mohammad-Iqbal-saat-mengintrogasi-wanita-berinisial-S-yang-diduga-sebagai-penculik-anak-di-SDN-Mojo-I-Surabaya-Kamis-[23/3].-[Ist]

(Polsek Guben Amankan Wanita Terduga Pencuri Anak)
Polrestabes Surabaya, Bhirawa
Seorang wanita dengan inisial S, diamankan Polsek Gubeng, Surabaya, Kamis (23/3). Penangkapan wanita ini lantaran dicurigai sebagai pelaku penculikan anak yang memasuki kawasan sekolah SDN Mojo I No 220 Gubeng, Surabaya.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Mohammad Iqbal mengatakan, Polisi masih mendalami apa yang dilakukan seorang wanita asing yang masuk ke SDN Mojo I. Perempuan yang dikatakan datang dari Jembatan Suramadu itu kini sedang dimintai keterangan. Sebab pendalaman ini dilakukan guna mencari kebenaran apakah wanita berinisial S ini seperti dugaan isu yang berkembang akhir-akhir ini.
“Kami sedang melakukan pendalaman terhadap perempuan berinisial S, yang diduga, kami tidak memakai terminologi diduga penculikan, tapi diduga orang yang dicurigai. Tapi saya meminta masyarakat untuk tidak terlalu percaya dengan berita (penculikan anak), itu hoax,” kata Kombes Pol Mohammad Iqbal, Rabu (23/3).
Sampai saat ini, lanjut Iqbal, masih belum ditemukan bukti kuat bahwa perempuan ini melakukan tindak pidana. Dalam kasus ini, polisi hanya melakukan tupoksinya yakni melindungi dan melayani masyarakat. “Kami mengapresiasi Kapolsek Gubeng yang langsung ke lokasi begitu mendapat informasi. Melakukan pengamanan dan segera membawa perempuan itu ke Polsek sehingga tak ada main hakim. Kami juga mengapresiasi staf SDN Mojo yang cepat bertindak,” ungkapnya.
Dijelaskan Iqbal, Polrestabes hingga saat ini belum pernah sekalipun menangani tentang kasus penculikan anak. Untuk pencegahan, Iqbal sudah dan akan terus mengajak TNI dan Pemkot Surabaya menyampaikan pesan kamtibmas bahwa isu penculikan anak yang viral tidak benar.
“Kami dan tiga pilar akan menyampaikan pesan kamtibmas bahwa isu penculikan anak yang bergulir tidak benar dan bisa dibuktikan. Dan itu juga sudah diperintahkan pak kapolda untuk melakukan pencegahan,” tegasnya.
Jika tidak ada upaya penyampaian pesan kamtibmas, maka tatanan dalam masyarakat bisa rusak. Warga dengan seenaknya akan main hakim sendiri terhadap orang yang belum tentu salah. “Untuk pencegahan, kami mengajak semua jangan percaya dengan hoax. Jangan main hakim sendiri, kalau berlebihan itu bisa merusak tatanan. Bila ada yang dicurigai, infokan ke kami. Jangan takut, tidak ada upaya penculikan yang masif,” harapnya.
Sebagaimana diberitakan, perempuan berinisial S ini masuk ke SDN Mojo I. Kemudian seorang guru berinisial R mencurigainya. Saat ditanya, perempuan malah menjawab yang bukan jawabannya sehingga membuat para guru bertambah curiga. Ditanya A, jawabnya B dan C. Perempuan itu juga terlihat linglung.
“Kami tak bisa memvonis dia mengidap penyakit apa. Kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk penanganan kasus ini,” pungkas Iqbal.[bed]

Tags: