Kapolrestabes Pastikan Keamanan Surabaya Pasca Bom Molotov Grahadi

Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan memamerkan barang bukti bom molotov milik tersangka GS, Sabtu (6/1) kemarin.

Polrestabes Surabaya, Bhirawa
Pasca diamankannya GS (47), pria yang membawa dua botol molotov di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (6/1) kemarin, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan memastikan kondusifitas keamanan Kota Surabaya yang memasuki Pilkada (Pemilukada) Jatim 2018.
Bahkan Kombes Pol Rudi Setiawan mengaku kejadian bom molotov yang berhasil digagalkan anggotanya itu tidak ada sangkut pautnya dengan Pilkada Jatim 2018. Pihaknya pun memastikan akan melakukan pengamanan (PAM) selama pelaksanaan tahapan Pilkada Jatim 2018, khususnya di wilayah hukum Polrestabes Surabaya.
“Sesuai instruksi pimpinan, kami siap mengamankan jalannya Pilkada serentak di Jatim 2018. Terutama di Kota Surabaya ini,” kata Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan dikonfirmasi Bhirawa, Minggu (7/1).
Pengamanan ini, dijelaskan Rudi, menyangkut pengamanan pada objek-objek vital di Kota Surabaya. Salah satunya pengamanan di Kantor KPU Kota Surabaya. Nantinya pengamanan di KPU Kota Surabaya dilakukan sesuai perintah dan instruksi dari Polda Jatim, termasuk dari jumlah personel yang dikerahkan.
“Kasus bom molotov tidak mengganggu situasi Kamtibmas di Kota Surabaya. Saya perintahkan juga kepada para personel untuk ekstra melakukan pengamanan di objek vital di Kota Surabaya. Terutama pengamanan saat berlangsungnya tahapan Pilkada Jatim,” tegasnya.
Disinggung mengenai kekuatan personel Polrestabes Surabaya dalam pengamanan Pilkada Jatim 2018, Rudi enggan merincikan hal itu. Menurutnya, personel pengamanan yang dikerahkan sesuai dengan instruksi dari Polda Jatim. Namun pihaknya memastikan akan mengamankan jalannya pelaksanaan Pilkada Jatim 2018 di Kota Surabaya dengan aman dan kondusif.
“Intinya kami siap mengamankan jalannya Pilkada Jatim 2018 dengan aman dan kondusif. Jumlah personel dan kekuatan sesuai arahan dari Polda Jatim,” ucapnya.
Terkait kasus bom molotov, Rudi menambahkan, pihaknya menetapkan GS (47) sebagai tersangka. Rudi mengatakan, saat ditangkap, GS membawa dua botol berisi bensin lengkap dengan sumbunya, yang biasa disebut sebagai bom molotov yang siap diledakkan. Salah satu botol pecah karena dilemparkan pelaku kepada petugas yang memergokinya.
“Seorang petugas kami terluka akibat terkena pecahan botol berisi bensin yang dilemparkan pelaku ke arah pipinya,” tambahnya.
Satu botol lainnya masih utuh berisi bensin lengkap dengan sumbunya telah diamankan di Polrestabes Surabaya. Selain itu, polisi juga mengamankan barang bukti korek gas berwarna hijau, serta sepeda angin yang dikendarai tersangka yang di keranjangnya berisi empat ekor bangkai burung dara.
“Ini adalah bukti kesigapan petugas kami di lapangan. Pelaku sudah kami tetapkan sebagai tersangka,” pungkasnya.
Berdasarkan informasi dari keluarga, GS pembawa bom molotov itu pernah dirawat di Rumah Sakit TNI Angkatan Laut. Dari keterangan keluarga, apa yang dilakukan GS di Grahadi karena yang bersangkutan mendapat bisikan ghaib. GS juga pernah membawa botol berisikan bensin ke tempat ibadah yakni masjid di sekitar dekat tempat tinggalnya Jalan Gunungsari. [bed]

Tags: