Kapolrestabes Surabaya Tekankan Anggota Jajaran Tak Bawa Senpi

Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan mengecek kesiapan persenjataan anggota dalam PAM TPS di wilayah Surabaya di Mapolrestabes Surabaya, Senin (26/6).[abednego/bhirawa}

(PAM di 3.431 TPS di Surabaya)
Polrestabes Surabaya, Bhirawa
Polrestabes Surabaya beserta jajaran siap melakukan pengamanan (PAM) di 3.431 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di seluruh wilayah Surabaya. Sebanyak 1.213 personel Polrestabes Surabaya beserta jajaran diberangkatkan guna pengamanan saat pencoblosan 27 Juni besok.
Upacara gelar pasukan dalam rangka Serpas PAM TPS Pilgub atau Wagub Tahun 2018 dipimpin oleh Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan. Rudi mengatakan, upacara gelar pasukan ini sekaligus sebagai pengecekan kesiapan personel beserta sarana dan prasarana yang digunakan dalam PAM TPS. “Intinya tadi sudah kami cek kelengkapan semua. Saya perintahkan tidak ada yang boleh bawa senjata. Hanya boleh membawa pentungan, borgol dan peluit saja,” kata Kombes Pol Rudi Setiawan, Senin (25/6).
Rudi menjelaskan, jajaran Polrestabes Surabaya dalam Pilgub Jatim ini sudah mempersiapkan jauh sebelumnya. Pihaknya juga mempunyai Satgas Nusantara, dan termasuk satgas yang paling aktif di seluruh Indonesia. Dan sudah melakukan upaya preventif, maupun upaya-upaya penegakan hukum.
“Tujuannya pengamanan ini guna menciptakan Pilkada Jatim yang aman dan damai,” jelas Rudi.
Ditanya terkait pola pengamanan, Rudi menambahkan, satu personel Polri turut mengamankan 2 TPS yang jaraknya tidak berjauhan. Tentunya mereka harus berada di luar TPS, tujuannya untuk mengamankan situasi di luar TPS. Sedangkan di dalam TPS, itu merupakan tanggungjawab Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
“Apabila KPPS memerlukan bantuan kepolisian, dia dapat melakukan dan memanggil anggota kepolisian yang ada di sana. Ingat, kita tidak melakukan pencatatan suara. Kita tidak mau terlibat dengan hal-hal itu, karena tugas kita bukan perhitungan, melainkan pengamanan,” tegasnya.
Disinggung mengenai kerawanan yang kemungkinan terjadi, Rudi mengaku, pihaknya sudah melihat evaluasi Pemilu sebelumnya. Salah satunya yakni antisipasi partisipan yang memilih atau menggunakan hak suaranya dua kali dan sebagainya. “Semua kerawanan-kerawanan sudah kita petakan. Tapi kita inginkan Pilkada yang aman dan damai,” ungkapnya.
Masih kata Rudi, pihaknya berpesan bahwa pengamanan ini merupakan tanggungjawab kita semua. Terutama dalam hal mengawal, menjaga dan mengamankan rangakaian tahapan Pilkada Jatim. Sehingga masyarakat bisa melaksanakan dengan suka cita dan terhindar dari ketakutan.
“Harapan saya dalam menghadapi Pilkada, di antaranya yakni netralitas sebagai anggota Polri merupakan harga mati yang harus terus dilakukan semua. Amankan dan kawal seluruh logistik Pilkada. Dilarang melakukan perhitungan suara, dan laporkan catatan perkembangan hal menonjol jika ada gangguan keamanan ke Kapolsek. Dan hindari ucapan arogan yang menyinggung perasaan orang lain,” pungkasnya. [bed]

Tags: